SuaraSurakarta.id - Dua daerah saling berbatasan yakni Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dan Gagak Sipat, Kabupaten Boyolali memiliki desinasi wisata alam baru bernama Kali Pepe Land.
Tepian sungai memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata maupun kuliner khas wilayah. Apalagi, Kota Solo ini memiliki sungai terpanjang di Pulau Jawa yakni Bengawan Solo yang membentang dari Wonogiri hingga Lamongan.
Minggu (21/8/2022) pagi, terlihat warga memadati kawasan Kali Pepe Land, terutama di sisi selatan dimana terdapat beragam kuliner di sana.
Adalah program Pasar Tumpah yang digelar pengelola Kali Pepe Land sebagai upaya menjalin kolaborasi dengan para pelaku UMKM banyak diminati warga maupun pedagang.
Baca Juga:Kembali Digelar Setelah Pandemi, Berikut Susunan Acara Dieng Culture Festival (DCF) LENGKAP!
Salah satunya Lukman (33) yang terlihat sibuk menyiapkan cilok yang dipesan seorang pembeli.
Dengan cekatan dan sesekali melempar senyum ramah, warga Lemahbang, Dibal, Ngemplak, Boyolali itu menyelesaikan pesanan satu plastik cilok.
"Alhamdulillah mas ramai. Apalagi banyak masyarakat yang datang ke sini, jadi dagangan saya banyak yang beli," ungkap Lukman mengawali perbincangan dengan Suarasurakarta.id.
Dia menceritakan, pertama kali berjualan di kawasan Kali Pepe Land sekitar dua bulan yang lalu. Saat itu dirinya langsung kaget karena tidak dipungut biaya retribusi.
"Ini baru pertama kali (tidak ada retribusi). Apalagi tempanya nyaman, enak dan bagus sehingga jualan juga senang," tuturnya.
Baca Juga:Jokowi Bagikan 2700 NIB untuk para Pelaku UMKM di Papua
Tak hanya itu, Lukman mengaku keberadaan Kali Pepe Land membuat omzet jualannya meningkat hingga dua kali lipat.
Sebab, dirinya setelah dari Kali Pepe Land langsung melanjutkan aktivitas jualan ke kawasan sisi barat Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.
"Kalau pagi sampai siang di sini, nanti lanjut di bandara. Jadi ya hasilnya naik mas sampai Rp 500 ribu per hari," tuturnya.
Kenyamanan juga dirasakan pasangan suami istri, Matias Permana dan Rosi. Keduanya asyik menyantap satu porsi nasi liwet lengkap dengan teh manis.
"Saya baru pertama kali ke sini. Kata teman-teman lokasinya bagus makanya jadi penasaran. Ternyata enak ya sejuk dan banyak makanan," ujar Permana yang juga seorang fotografer freelance tersebut.
Manajer Area Kali Pepe Land, Muhammad Ghurdha mengatakan ada sekitar 160 pelaku UMKM yang ikut berjualan di Kali Pepe Land setiap Minggu Pagi.
Selain itu, pengelola juga membuka kesempatan bagi pelaku UMKM yang ingin berdagang bisa langsung mendaftar tanpa ada persyarakatan khusus melalui Instagram @kalipepeland.
"Daftar bisa lewat Instagram, chat, di bagian informasi untuk didata nama, alamat, nomor telepon, produknya apa, kemudian silakan berjualan pada hari Minggu. Semuanya mudah," ungkapnya.
Posisi Strategis
Owner Kali Pepe Land, Puspo Wardoyo memaparkan jika bahwa kawasan tepi sungai dapat dimanfaatkan secara maksimal dan dikembangkan potensinya terutama dalam bidang pariwisata.
Kawasan tepi sungai memiliki posisi strategis, sehingga menarik minat para pengunjung untuk berkunjung dan rekreasi. Selain itu, kawasan tepian sungai juga sebagai kawasan hiburan dengan berbagai macam aktivitas pendukungnya.
"Bisa juga kan dipadukan dengan kuliner misalnya. Jadi, mereka yang datang itu selain pengen rekreasi juga menikmati pemandangan, termasuk menikmati kuliner jika disediakan. Masih bisa dikembangkan juga dengan fasilitas lainnya yang mendukung pariwisata," jelas dia.
Kawasan Kali Pepe Land sendiri saat ini masih terus melakukan pengembangan. Yang mana ke depan akan segera hadir berbagai sarana dan prasarana penunjang, terutama berbagai wahana hiburan.
"Saat ini kita masih soft launching. Dan ini baru sekitar 40 persen. Sebab nanti akan ada banyak wahana hiburan yang dibuat untuk melengkapi kawasan ini sebagai tempat wisata keluarga. Akan ada berbagai wahana hiburan termasuk penginapan serta pabrik, yang bisa digunakan untuk study tour," imbuh pria yang juga owner Wong Solo Group tersebut.