“Patut dipertanyakan, kenapa material yang akan digunakan untuk pembangunan Masjid Sriwedari diangkut lagi. Itu atas perintah siapa, lalu kenapa ditarik, apakah memang belum dibayar atau bagaimana itu bisa terjadi,” ujarnya.
Terkait penarikan bahan material tersebut, S Aksan sebagai staf Proyek Pembangunan Masjid Sriwedari dari PT Wika selaku kontraktor, tidak bersedia memberikan penjelasan tentang hal itu.
“Sebelumnya saya mohon maaf kalau terkait pemberitaan, PT Wika tidak bisa menyampaikan secara langsung,” ucapnya kepada wartawan.
Aksan lalu menyarankan media untuk menanyakan pengambilan material proyek Masjid Sriwedari kepada panitia pembangunan.
Baca Juga:Bantu Pembangunan Masjid Taman Sriwedari, Rudy Edarkan Kotak Khusus Saat Konsolidasi Partai
Masih terkait pengambilan bahan material dari Masjid Sriwedari tersebut, Aksan mengaku sudah mengirimkan surat kepada Panitia Pembangunan Masjid Sriwedari.
Namun Aksan menjelaskan belum menerima surat balasan dari panitia pembangunan masjid.
Adapun di kepanitian pembangunan Masjid Sriwedari, menurut Aksan, ada sosok Achmad Purnomo selaku Ketua dan Farid Sunarto sebagai Sekretaris, yang bisa memberikan keterangan. “Informasi terkait itu mangga ke Pak Purnomo atau ke Pak Farid Sekretaris,” paparnya.
Berdasar informasi, pembangunan Masjid Sriwedari yang berada di Komplek Taman Sriwedari dimulai sejak 2018, kemudian mandek sekitar dua tahun terakhir.
Padahal pengerjaan proyek yang direncanakan membutuhkan dana Rp165 miliar sudah mencapai 85 persen pengerjaannya.
Meski tinggal 15 persen pengerjaan proyek selesai, namun hingga kini belum ada kejelasan kelanjutan pembangunan masjid.