Soal Pemenuhan Kuota PPDB SMA dan SMK, Ganjar: Diprioritaskan untuk Keluarga Tak Mampu

Gubernur Ganjar Pranowo memastikan siswa dari keluarga miskin diprioritaskan untuk mengisi kekosongan sisa kuota PPDB Jateng

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 14 Juli 2022 | 14:59 WIB
Soal Pemenuhan Kuota PPDB SMA dan SMK, Ganjar: Diprioritaskan untuk Keluarga Tak Mampu
Ilustrasi PPDB SMA. Gubernur Ganjar Pranowo memastikan siswa dari keluarga miskin diprioritaskan untuk mengisi kekosongan sisa kuota PPDB Jateng. [Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Gubernur Ganjar Pranowo memastikan siswa dari keluarga miskin diprioritaskan untuk mengisi kekosongan di sekolah-sekolah yang masih terdapat sisa kuota dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Ganjar usai hadir di acara Rakernas KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) di Hotel Alila, Surakarta, Kamis (14/7). Kebijakan ini, Ganjar sebenarnya mengingatkan ke daerah sejak awal

"Yang kurang murid bisa kita isi ya. Makanya dulu kita ingatkan di beberapa daerah melakukan itu tetapi hanya sedikit kok, tidak terlalu banyak," ujar Ganjar.

Sebagai informasi, jumlah lulusan (SMP/MTS) mencapai 522.295 orang. Adapun daya tampung SMA/SMK Negeri mencapai 217.745 orang, yang diterima 216.107 peserta didik atau 99,25 persen dari daya tampung

Baca Juga:SD Negeri di Ponorogo Ini Hanya Ada Satu Siswa, Lima Tahun Terakhir Sepi Peminat PPDB

Ganjar mengatakan seluruh satuan pendidikan SMA dan SMK Negeri saat ini jumlah lulusan (SMP/MTS) mencapai 522.295 orang. Adapun daya tampung SMA/SMK Negeri mencapai 217.745 orang, yang diterima 216.107 peserta didik atau 99,25 persen dari daya tampung. Sisa kuota tersebut, kata Ganjar, diisi untuk siswa dari keluarga tak mampu.

"Kita kalau yang kosong-kosong itu kita prioritaskan untuk, maaf, yang tidak mampu. Kalau mereka keluarga miskin kita prioritaskan," ujarnya.

Di sisi lain, mantan anggota DPR RI ini mengatakan opsi sekolah swasta juga mesti dipertimbangkan para orangtua siswa yang mampu. Musababnya, Ganjar tak menampik kuota SMA dan SMK Negeri tidak bisa menampung seluruh siswa.

"Banyak juga sekolah swasta, apalagi yang di kota juga bagus-bagus, itu bisa diisi karena memang semua tidak bisa tertampung di sekolah negeri," tandasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Khasanah, mengatakan, pemenuhan kuota siswa dilakukan sepekan sebelum kegiatan sekolah dimulai pada 18 Juli mendatang.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Kembali Naik, Ganjar Minta Vaksinasi Booster Kembali Dipercepat

Saat ini, kata Uswatun, sudah 99 persen terpenuhi dari total 217ribuan kuota siswa. “Sisanya hari ini sudah dikeluarkan surat edaran pemenuhan sekolah kepada pemangku wilayah,” kata Uswatun.

Imbauan juga disampaikan agar pemenuhan diprioritaskan bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Kategori selanjutnya adalah dengan sekolah.

"Sekolah yang tidak terpenuhi sedikit sekali sekitar 0,75 dan itu di pinggiran semuanya. Dalam waktu lima hari ke depan insyaallah semua nanti terpenuhi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini