SuaraSurakarta.id - Pemkot Solo mulai melakukan uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo.
Direktur PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) Elan Syuherlan menjelaskan, langkah itu dilakukan untuk memastikan mesin yang terpasang sudah beroperasi dan dapat mengolah sampah dengan baik.
"Untuk membuktikan sampah sekitar ini dapat diolah. Dengan rangkaian ini bisa jalan maka dukungan jadi makin kuat," kata Elan di sela uji coba di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo, dilansir dari ANTARA, Selasa (28/6/2022).
Ia mengatakan sebagai alur dari produksi tersebut sampah dimasukkan ke dalam tabung besar atau gasifire. Selanjutnya sampah masuk ke tabung sintetis. Proses ini disebut syngas atau sintetis gas.
Baca Juga:PEVS Gelar Pameran Kendaran Listrik Bulan Depan, Jangan Lewatkan Kesempatan Indoor Test Drive
"Kalau sudah jadi syngas akan jadi cikal bakal energi yang dikonversi menjadi produk apapun, misalnya bisa dikonversi menjadi etanol, hidrogen, salah satunya bisa dikonversi menjadi listrik. PLTSa ini bisa mengkonversi syngas yang mengalami proses gasifikasi untuk diubah menjadi listrik," paparnya.
Dengan dimulainya uji coba tersebut, pihaknya menargetkan untuk produksi secara resmi dapat dilakukan pada bulan Desember menyusul sudah terpasangnya seluruh alat produksi.
"Totalnya (alat) ada delapan unit, hingga saat ini baru empat unit yang terpasang. Kami menunggu yang besar-besar belum datang, masih dalam perjalanan," ujar dia.
Dengan demikian, ia menargetkan mulai bulan Januari tahun depan sudah bisa menjual daya lisrik yang diproduksi kepada PT PLN (Persero). Menurut dia, nantinya volume listrik yang diproduksi sebesar 8 megawatt (MW) . Dari total tersebut, 5 MW di antaranya akan dijual ke PLN, sedangkan 3 MW akan digunakan sendiri oleh PLTSa Putri Cempo.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kota Surakarta Ahyani mengatakan nantinya PLTSa tersebut akan memanfaatkan sampah yang ada di Putri Cempo. Meski demikian, volume sampah di TPA tersebut hanya sekitar 300 ton.
Baca Juga:Perbaikan dan Pemeliharaan, 4 Wilayah di Bontang Utara Alami Pemadaman Listrik
"Padahal butuhnya 550 ton. Oleh karena itu, kami ke depan akan membangun komunikasi dengan daerah sekitar agar tidak perlu membuang sampah ke TPS tapi bisa dibuang ke Solo," kata Ahyani.
Mengenai uji coba pertama tersebut, dikatakannya, sudah berjalan cukup baik.
"Mesin pertama tadi hasilnya 800 KVA. Secara umum ini kan masih uji coba, ada komisioning dan kontinuitas terjaga," jelasnya.