Servei SMRC: Peta Kekuatan Partai Politik Belum Berubah Banyak, Masih Dikuasai PDIP, Gerindra dan Golkar

Peta kekuatan partai politik Indonesia belum banyak berubah, hal itu berdasarkan survei terbaru dari SMRC

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 12 Juni 2022 | 08:00 WIB
Servei SMRC: Peta Kekuatan Partai Politik Belum Berubah Banyak, Masih Dikuasai PDIP, Gerindra dan Golkar
Ilustrasi logo partai politik di Indonesia. [ANTARA]

SuaraSurakarta.id - Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 suhu politik kian menghangat. Sejumlah partai mulai menyiapkan kekuatan untuk bertarung di Pemilu 2024 mendatang.

Namun demikian, peta kekuatan partai politik Indonesia belum banyak berubah. Hal itu berdasarkan dari temuan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk ‘Dinamika Pilihan Partai dan Presiden Menjelang 2024’ yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 9 Juni 2022.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasi hasil survei menyampaikan bahwa jika pemilihan diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, 23,7 persen, disusul Gerindra 9,2 persen, Golkar 8,3 persen, PKB 6,2 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 2,5 persen, dan Nasdem 2 persen.

Sementara partai-partai lain di bawah 2 persen. Masih ada 35,6 persen yang belum menentukan pilihan.

Baca Juga:Sindir Manuver Parpol Lain Jelang Pemilu 2024, Sekjen PDIP: Kami Tak Akan Tergoda Gerakan Bebas Mereka

Deni menjelaskan berdasarkan temuan ini, peta dukungan publik pada partai-partai politik tidak berubah. PDIP masih tetap di klaster pertama sendirian.

PDIP masih berpeluang menjadi partai pemenang suara terbanyak, atau mempertahankan hasil Pemilu 2014 dan 2019.

Klaster kedua ditempati oleh Gerindra dan Golkar. Di klaster ketiga, ada PKB dan Demokrat.

Survei SMRC
Survei SMRC

Sementara klaster keempat diisi oleh partai-partai lain di parlemen sekarang. Di klaster kelima, ada partai-partai non-parlemen.

"Dibanding hasil pemilu 2019, dukungan kepada PDIP mengalami kenaikan dari 19.3 persen menjadi 23,7 persen. Sementara partai-partai lain cenderung menurun," papar Deni dikutip pada Minggu (12/6/2022).

Baca Juga:Bawaslu Buka Pendaftaran Pemantau Pemilu 2024, Apa Saja Syaratnya?

Gerindra menurun dari 12,6 persen pada Pemilu 2019 menjadi 9,2 persen pada Mei 2022. Sementara Golkar juga turun dari 12,3 persen menjadi 8,3 persen di periode yang sama.

Survei ini dilakukan pada 10 - 17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87%. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis.

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini