Melihat Antusiasme Warga Lereng Merapi Gelar Tradisi Syawalan, Arak Ratusan Sapi Keliling Kampung

Agenda itu merupakan tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat 2022 yang rutin digelar.

Ronald Seger Prabowo
Senin, 09 Mei 2022 | 14:48 WIB
Melihat Antusiasme Warga Lereng Merapi Gelar Tradisi Syawalan, Arak Ratusan Sapi Keliling Kampung
Ratusan warga lereng Merapi gelar tradisi Syawalan Lebaran Ketupat 2022 denga mengarak ratusan sapi di Dukuh Mlaambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali, Jateng, Senin (9/5/2022). [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraSurakarta.id - Antusiasme ditunjukkan warga di Dukuh Mlambong, Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali yang mengarak ratusan ekor ternak sapi keliling kampung, Senin (9/5/2022).

Agenda itu merupakan tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat 2022 yang rutin digelar.

Melansir ANTARA, warga tampak lebih antusias karena pemerintah sudah memberikan kelonggaran izin mudik karena kasus pandemi Covid-19 sudah mulai melandai selama liburan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Bahkan, warga yang hadir dalam upacara tradisi tersebut lebih banyak mencapai 1.000-an orang.

Baca Juga:Pastikan Keamanan Wisatawan, Armada Jip Lereng Merapi Dipastikan Sudah Dicek Secara Berkala

Ketua RW 4 Dukuh Mlambong Desa Sruni Jaman (53) selaku tokoh masyarakat menjelaskan upacara tradisi Syawalan/Lebaran Ketupat diawali berdoa bersama kemudian dilanjutkan makan ketupat yang dibawa sendiri dari rumah.

Hal itu, sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan banyak rejeki dan dilanjutkan arak-arakan ternak sapi sebagai hewan piaraan warga setempat.

"Pada tradisi Syawalan Lebaran Ketupat ini, ternak sapi juga dimanjakan oleh pemiliknya dengan diberikan makanan ketupat sebelum diarak keliling kampung kemudian baru dimandikan untuk kembali dikandangkan," ungkap Jaman.

Upacara tradisi Syawalan dengan mengarak ternak sapi tersebut, kata Jaman, mengikuti kisah Nabi Sulaiman untuk mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan rejeki melalui hewan ternak piaraan warga setempat tersebut.

Pada penyelenggaraan tradisi Syawalan tahun ini, karena kasus Covid-19 sudah mereda, sehingga banyak diikuti warga yang memiliki ternak sapi total sebanyak 300 ekor.

Baca Juga:Masih Status Siaga, Mitigasi Bencana Jadi Fokus Perjalanan Jip Wisata di Lereng Merapi

Pada penyelenggaraan tahun sebelumnya, hanya digelar secara sederhana dan diikuti terbatas karena kasus Covid-19 masih tinggi di wilayah ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini