Untuk pengamanan di sekitar gereja akan lebih ketat. Sehingga umat Kristiani bisa beribadat dengan tenang.
"Pengamanan pasti lebih ketat, tenang saja. Tapi aman kok, untuk jumlah personil sama Pak Kapolres dan Pak Dandim saja," ungkapnya.
Sementara itu Pastur Kepala Paroki Gereja St Antonius Purbayan, Romo Clements Budiarto mengatakan meski sudah ada kelonggaran dari Wali Kota, pihaknya akan tetap membatasi 800 jamaah.
"Kami respek dengan Pak Wali yang telah melonggarkan. Tapi kami tetap membatasi jamaah," ujar dia.
Baca Juga:BEM SI Gelar Unjuk Rasa, Gibran: Saya Terbuka, Aspirasi dan Masukan Saya Terima
Apa yang sudah disampaikan Wali Kota tadi akan dirapatkan dulu, pelan-pelan akan menerapkan kelonggaran.
Mungkin setelah ini akan dibahas untuk peribadatan selanjutnya.
"Di sini kalau normal itu bisa 3.000 lebih jamaah, sementara ini dibatasi 820 jamaah jadi dibawah 50 persen jauh. Jamaah pun harus daftar dulu, kalau belum daftar tidak boleh datang," paparnya.
Nanti jamaah yang datang akan dicek suhu dulu dan harus memakai masker. Untuk anak-anak masih usia 6 tahun ke atas, 6 tahun ke bawah belum boleh.
"Tetap menerapkan protokol kesehatan. Ibadah kami mulai, Kamis (14/4/2022) sore, pukul 16.00 WIB, pukul 18.00 WIB, dan pukul 20.00 WIB," jelas dia.
Baca Juga:Pengamat Ungkap Gibran Berpeluang Maju Jadi Gubernur di Dua Daerah Ini
Pada kesempatan tersebut, Gibran juga meninjau Gereja El Shaddai dan Gereja Katolik SP Maria Regina Purbowardayan.