Dipimpin Wakil PM China, Tim SAR Belum Temukan Jasad Korban Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines

Wakil Perdana Menteri China Liu He memimpin pencarian korban jatuhnya pesawat China Eastern Airlines di Daerah Otonomi Guangxi

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 22 Maret 2022 | 19:49 WIB
Dipimpin Wakil PM China, Tim SAR Belum Temukan Jasad Korban Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines
Petugas polisi dan tim penyelamat melakukan upaya pencarian dan penyelamatan di sekitar lokasi kecelakaan pesawat di wilayah Tengxian, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, Senin (21/3/2022). Sebuah pesawat Boeing 737 milik China Eastern Airlines dengan rute Kunming menuju Guangzhou yang mengangkut 132 penumpang jatuh di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada Senin (21/3) sore waktu setempat. [ANTARA FOTO/Xinhua/wsj]

SuaraSurakarta.id - Pencarian korban jatuhnya pesawat China Eastern Airlines terus dilakukan. Namun demikian, belum ada tanda-tanda jasad yang ditemukan. 

Wakil Perdana Menteri China Liu He memimpin pencarian korban jatuhnya pesawat China Eastern Airlines di Daerah Otonomi Guangxi, sedangkan petugas tidak menemukan satu pun jasad dari 132 penumpang dan kru pesawat jenis Boeing 737-800 itu.

Petugas hanya menemukan beberapa puing dan barang milik para penumpang yang tersebar di sekitar lokasi kejadian sebagaimana tayangan video kesibukan anggota tim SAR dan petugas pemadam kebakaran di lokasi kejadian, Selasa (22/3/2022).

Mereka tidak menemukan satu pun jasad para penumpang dan kru pesawat nomor penerbangan MU-5735 yang jatuh di perbukitan Tengxian, Guangxi, 45 menit sebelum mendarat di Guangzhou, Senin (21/3) sore, dalam perjalanan dari Kunming.

Baca Juga:5 Fakta Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines, Menukik Tajam Ke Tanah

Beberapa barang milik penumpang yang ditemukan petugas, di antaranya kartu identitas dan dompet.

Drone dari berbagai jenis dan fungsi juga dikerahkan ke lokasi kejadian untuk membantu pencarian.

Pemerintah Kabupaten Tengxian telah menyediakan 749 kamar di lima hotel untuk menampung para keluarga korban berikut 50 orang psikolog.

"Pesawat itu langsung menukik ke tanah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ini berarti pasti berakibat sangat mengerikan," kata Wang Yanan, pemimpin redaksi majalah penerbangan, dikutip media penyiaran setempat.

Menurut dia, kotak hitam yang nantinya bisa memberikan gambaran kecelakaan pesawat yang menyebabkan hutan di lokasi kecelakaan turut terbakar.

Baca Juga:5 Kecelakaan Pesawat Boeing Terparah Dalam 15 Tahun Terakhir, Indonesia Terbanyak?

"Jika kotak hitam ditemukan, kami bisa mengetahui apa yang terjadi dengan pesawat tersebut dan bagaimana kondisinya saat terbang. (Alat) itu nanti bisa bercerita kepada kami apa yang sebenarnya penyebab tragedi tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China memastikan para penumpang dan kru pesawat nahas tersebut semuanya warga setempat dan tidak ada satu pun yang berkewarganegaraan asing. 
[ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini