Cerita Yulianto, Korban Selamat Kecelakaan di Imogiri: Duduk Samping Sopir Saat Hantam Tebing dan Selamatkan Gibran

Dia yang bertugas sebagai ketua panitia kegiatan duduk di samping sopirbus Gandos Abadi, Ferriyanto yang menjadi satu dari 13 korban tewas dalam kecelakaan tersebut.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 09 Februari 2022 | 18:37 WIB
Cerita Yulianto, Korban Selamat Kecelakaan di Imogiri: Duduk Samping Sopir Saat Hantam Tebing dan Selamatkan Gibran
Yulianto, korban selamat kecelakaan bus pariwisata di sekitar Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022). [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Kecelakaan bus pariwisata di sekitar Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022) memunculkan cerita pilu nan menegangkan dari salah satu korban selama.

Dia adalah Yulianto (39). Warga asal Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo itu jadi saksi penting persitiwa nahas tersebut.

Betapa tidak, dia yang bertugas sebagai ketua panitia kegiatan duduk di samping sopirbus Gandos Abadi, Ferriyanto yang menjadi satu dari 13 korban tewas dalam kecelakaan tersebut. 

Saat ditemui Suarasurakarta.id, Rabu (9/2/2022), tampak masih ada lecet yang sudah mengering di tangan Yulianto. Sementara, kaki kanannya masih diperban.

Baca Juga:Putra Gubernur Kaltara Jadi Korban Kecelakaan Maut di Senen, Pejalan Kaki Tewas Terlindas TransJakarta

Pria yang akrab disapa Yuli itu berangkat rekreasi bersama istri, dan dua anaknya yang semuanya selamat dari kecelakaan maut tersebut.

Saat menceritakan kejadian, Yuli berulang kali mengucapkan syukur pada sela-sela obrolan. Dia mengucap syukur lantaran masih diberi keselamatan.

Bukan hanya keselamatan dia sendiri, tapi juga kedua putra tercintanya, Alfin Gibran Prabanda (13) dan Azril Khalif Putra Ahmad (3), serta sang istri, Sunarti (35).

Yuli menceritakan, semula bus yang dia naiki beserta rombongan tak kuat menanjak, hingga memutuskan untuk berhenti di tengah tanjakan dan semua penumpang turun.

Lalu, setelah sampai di tanjakan, seluruh penumpang kembali memasuki bus milik PO Gandhos Abadi itu. Mesin bus mati, lalu dihidupkan lagi.

Baca Juga:KNKT Selidiki Kecelakaan Bus pariwisata di Imogiri yang Tewaskan 13 Orang

Selang 10 menit setelah semua penumpang naik, tepatnya pada jalanan menurun, Yuli sudah panik, bahkan semua penumpang juga panik, lantaran ia melihat kondisi bus semakin berjalan cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak