KNKT Selidiki Kecelakaan Bus pariwisata di Imogiri yang Tewaskan 13 Orang

Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terjun langsung guna menyelidiki kecelakaan yang menewaskan 13 orang tersebut.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 08 Februari 2022 | 23:20 WIB
KNKT Selidiki Kecelakaan Bus pariwisata di Imogiri yang Tewaskan 13 Orang
Sejumlah petugas Sat Lantas Polres Bantul, melakukan olah TKP di Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraSurakarta.id - Kecelakaan maut bus pariwisata di sekitar Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kedungguweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2/2022) terus diselidiki.

Kali ini, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terjun langsung guna menyelidiki kecelakaan yang menewaskan 13 orang tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Subkomite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan di Solo, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya dua hari ini melakukan investigasi kecelakaan bus pariwisata di Bantul.

"Ada beberapa hal yang kami lakukan, saya coba ikuti rute yang dilakukan mulai tebing Breksi, Heha Skyview, hingga Bukit Bego. Jalan itu memang kurang aman untuk dilalui bus besar, baik lebar maupun elemen vertikalnya," kata Ahmad Wildan dikutip dari ANTARA, Selasa (8/2/2022).

Baca Juga:Putra Gubernur Kaltara Luka Bakar 100 Persen Akibat Kecelakaan Maut Camry, Berhasil Terindetifikasi Lewat Data Gigi

Terkait dengan hal itu, pihaknya akan mendiskusikan dengan pihak Bina Marga Provinsi DIY dan Dinas Perhubungan Yogyakarta.

"Apa yang sebaiknya dilakukan dengan destinasi wisata di sepanjang jalan ini. Di sini kami belum menyimpulkan apa pun. Namun, ada beberapa temuan di lapangan," paparnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan pada kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut.

"Yang pertama kami periksa sistem rank, sambungan, air house, tabung angin tidak ada masalah, tidak ada kebocoran, semua sistem bekerja dengan baik. Secara fungsional (kendaraan tersebut) bisa mengerem, kami periksa roda semua juga dalam kondisi bagus, alurnya memenuhi syarat, termasuk gap kampas dengan tromol dan ambang batas masih normal," ujar dia.

Pada kasus tersebut, menurut dia, terjadi masalah kegagalan pengereman. Menurut keterangan yang diperoleh dari saksi, pembantu pengemudi, dikatakan bahwa pengemudi gunakan gigi tiga pada saat jalan turun.

Baca Juga:Kecelakaan di Jalan Lintas Sumatera Duri, Pemotor Tewas Mengenaskan Terlindas Truk

"Hingga kendaraan meluncur dengan cepat. Di sana 'kan banyak tikungan sehingga pengemudi mengerem berkali-kali. Ini juga sesuai dengan keterangan kendaraan di belakangnya, dikatakan bahwa lampu rem belakang nyala terus tetapi bus masih melaju dengan cepat, artinya saat turun bus melakukan pengereman panjang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini