SuaraSurakarta.id - Kota Solo dipastikan menjadi tuan rumah ajang ASEAN Para Games 2022 yang akan berlangsung Juli mendatang.
Status Indonesia adalah menggantikan Vietnam setelah mengundurkan diri.
National Paralympic Committee (NPC) Indonesia memastikan Kota siap untuk menggelar ASEAN Para Games 2022, mengingat sebelumnya juga pernah mengampu kesempatan serupa pada 2011.
"Solo mempunyai Stadion Manahan yang megah dan Karanganyar juga banyak venue yang siap dipakai untuk mendukung ASEAN Para Games XI," kata Ketua Umum NPC Indonesia Senny Marbun dikutip dari ANTARA, Kamis (3/2/2022).
Baca Juga:Sok Jagoan! Bocah Ingusan Ikut Serang Pemuda di Solo, Kini Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
"Venue sudah siap tinggal renovasi kecil-kecil saja, karena Indonesia sudah pernah menjadi tuan rumah ASEAN Para Games pada 2011," ujarnya menambahkan.
Senny juga meyakini Solo punya kapasitas akomodasi yang akan bisa menampung para atlet peserta maupun ofisial ASEAN Para Games.
Di sisi lain, NPC Indonesia rencananya akan mengajukan 13 cabang olahraga, perihal yang biasanya memang jadi hal usulan tuan rumah, yakni atletik, boccia, panahan, judo, angkat berat, renang, tenis meja, tenis lapangan, catur, lawn bowls, badminton, balap sepeda, dan menembak.
Dengan proyeksi pengajuan 13 cabang olahraga tersebut, NPC Indonesia akan mempersiapkan sekira 200 atlet untuk ambil bagian dalam ASEAN Para Games XI, terlebih sebagian besar sudah menjalani pemusatan latihan di Solo selepas Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua yang berlangsung 2-15 November 2021.
"Kami soal cabang olahraga yang akan dipertandingkan ASEAN Para Games masih dibahas dengan negara-negara peserta lainnya dan kemungkinan bulan ini, baru bisa ditetapkan," ujar Senny.
Baca Juga:Gabung ke Timnas U-23, Dua Pemain Persis Solo Dipanggil Shin Tae-yong
NPC Indonesia belum mematok target apapun karena cabang olahraga belum ditetapkan, tetapi Senny cukup otimistis bahwa Pasukan Merah Putih bisa mempertahankan gelar juara umum yang diraih dalam ASEAN Para Games IX 2017 Kuala Lumpur. Kala itu kontingen Indonesia memecahkan rekor dengan memborong 126 medali emas, unggul jauh dari tuan rumah Malaysia.