SuaraSurakarta.id - Keluarga MR, murid SMP Negeri 49 Kota Surabaya, sudah memaafkan guru yang memukul MR. Tapi bukan berarti mereka segera mencabut laporan ke polisi.
Kasus pemukulan yang dilakukan guru berinisial JS terhadap MR menjadi perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir.
Setelah itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi rumah MR.
Ayah dari MR, Ali Muhjayin, mengatakan keluarganya sudah lega setelah mengetahui JS tidak lagi mengajar di SMP Negeri 49 karena ditarik dinas pendidikan.
Setelah JS tak mengajar di sana lagi, keluarga MR sedang mempertimbangkan untuk mencabut laporan ke Polrestabes Surabaya.
“Ada kemungkinan. Bahkan besar kemungkinan saya bisa mencabut laporan. Saya masih pertimbangkan, saya perlu shalat istikharah untuk mengambil keputusan,” kata Ali.
Ali berharap Eri Cahyadi memahami langkah hukum yang dilakukannya.
“Saya mohon maaf pak, hanya karena saya, Surabaya menjadi perhatian nasional. Padahal, dari dalam hati yang paling dalam, saya sudah memaafkan beliau (JS),” kata Ali.
Ali mengapresiasi kunjungan Eri Cahyadi ke rumahnya.
“Jadi, kesannya sangat luar biasa sampai dikunjungi pak wali ke sini,” kata Ali.
“Tidak pernah menyangka Pak Eri bisa datang ke sini. Luar biasa, saya senang sekali.”
Eri Cahyadi memuji sikap Ali Muhjayin yang sudah memaafkan guru pemukul anak. Menurut dia, sikap seperti itu perlu dicontoh.
“Hari ini kita bisa mencontoh kebesaran hatinya beliau seorang warga Kota Surabaya. Saya yakin jika banyak Pak Ali di Kota Surabaya, maka insya Allah Surabaya menjadi kota yang tenang, aman, dan barokah. Semuanya harus mencontoh Pak Ali, aku pun wali kota harus mencontoh Pak Ali,” kata dia.
Kasus pemukulan yang dilakukan guru terhadap murid, kata Eri Cahyadi, harus menjadi pembelajaran, terutama bagi guru.
Guru, kata Eri Cahyadi, merupakan orang tua kedua bagi anak.
- 1
- 2