SuaraSurakarta.id - Minggu (23/1/2022) sore jadi hari yang tak bisa dilupakan keluarga Surono (46) yang tinggal di Kampung Wonorejo, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo.
Betapa tidak, keluarganya sedang bersantai di ruang tamu harus lari tunggang-langgang usai rumahnya ambrol tergerus derasnya air dari aliran Kali Jenes sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu, Kota Solo diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras.
Kepada Suarasurakarta.id, Surono menceritakan rumahnya sudah tergerus saat hujan deras dan banjir, Jumat (21/1/2022) malam.
Baca Juga:Wow! Islamic Center Hadiah Pangeran Uni Emirat Arab di Kota Solo Bakal Mulai Dibangun 2023
"Airnya sebelumnya memang sudah lantai dasar belakang rumah saya," jelas Surono, Selasa (25/1/2022).
Ambrolnya rumah Surono yang sempat viral di media sosial Whatsap ini, sebelumnya Surono sudah mengetahui jika bangunan rumah dibagian belakang tersebut akan runtuh tergerus air.
"Sebelumnya saya juga sudah mengetahui, kalau derasya air ini akan meruntuhkan bangunan rumah bagian belakang. Karena kersokan harinya saya lihat sudah retak," paparnya.
Barulah pada Minggu sore, kondis bangunan bagian belakang rumah Surono sudah terlihat miring. Sebelumnya juga terjadi suara gemuruh pada atap rumahnya.
"Suara gemuruh dulu mas pada atap rumah, terus akhirnya semua keluarga saya pada keluar rumah. Terus saya lihat dari jembatan dan direkam adik saya," ungkap Surono.
Baca Juga:Antisipasi Varian Omicron di Kota Solo, Pemkot Kirim 32 Sampel WGS
"Selang beberapa detik, saat kita menyaksikan dari jembatan rumah saya ambrol tanpa sisa bekakas juga hanyut. Untungnya hanya bagian belakang saja," tambah dia.
Surono yang kesehariannya sebagai pekerja wiraswasta membuat sangkar burung ini, sekarang hanya bisa pasrah. Ia mengaku sementara tak bisa lagi membuat sangkar burung.
"Ya sementara berhenti dulu mas, karena tidak ada tempat untuk membuat sangkar burung karena tempat yang biasa saya membuat kandang hanyut terbawa arus," tegasnya.
Dirinya juga mengaku, bahwa bangunan belakang rumahnya ini sebelumnya terdapat kamar mandi, dapur dan tempat untuk dirinya bekerja menggarap pesanan sangkar burung.
Kini, Surono dan keluarganya untuk sementara waktu mengungsi di rumah tetangganya yang aman dari bencana tersebut.
"Semua juga mengungsi dulu di tempat yang aman mas, ditempat tetangga sanak saudara saya mas," terang Surono.
Dengan kondisi yang masih seperti ini, Surono berharap ada bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Pasalnya saat ini dirinya juga belum bisa bekerja lagi membuat sangkar burung.
"Tadi juga sudah ada dari Pemerintah Kota yang kesini, dari DPRD Solo juga sudah kesini. Ya mudah mudahan ada bantuan. Kita juga memohon ke Pak Wali Kota Gibran," tutup Surono.
Kontributor : Budi Kusumo