SuaraSurakarta.id - Selain masjid besar dan megah, Kota Solo bakal tersedia Islamic Center. Bangunan tersebut adalah hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed Bin Zayad Al-Nahyan.
Pemerintah Kota Surakarta bakal mulai mengerjakan proyek pembangunan Islamic Center pada tahun depan menyusul selesainya desain dari bangunan tersebut.
"Mungkin tahun depan, gambarnya baru jadi," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dikutip dari ANTARA di Solo, Senin (24/1/2022).
Ia mengatakan untuk pembangunan pusat kegiatan Islam tersebut akan dilakukan di kawasan Kentingan, Jebres, Surakarta tepatnya berdekatan dengan gedung Solo Technopark (STP).
Baca Juga:Rumahnya Terendam Banjir, Ratusan Warga di Kota Solo Mengungsi
Selain itu, nantinya bangunan tersebut juga berdekatan dengan sejumlah kampus ternama di Kota Solo, di antaranya Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
"Lebih nyambung dengan ekosistem yang di situ. Crown Price (Pemerintah Uni Emirat Arab) sudah setuju (dengan penentuan lokasi)," katanya.
Mengenai kontur perbukitan yang ada di wilayah tersebut, dikatakannya, bukan menjadi hambatan.
"Sudah setuju dari sananya, tepatnya nanti di belakang bangunan biru (yang ada di dalam STP)," katanya.
Sebelumnya, Gibran berharap keberadaan Islamic Center bisa menghidupkan semangat keislaman masyarakat sekitar dan Kota Surakarta. Selain itu, diharapkan bangunan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan positif masyarakat.
Baca Juga:Diguyur Hujan Berjam-jam, Sejumlah Wilayah Kota Solo Dikepung Banjir
Sementara itu, untuk biaya pembangunan proyek tersebut akan ditanggung oleh pemerintah Uni Emirat Arab seperti halnya proyek Masjid Raya Syeikh Zayed.
Terkait hal itu, Kepala Kementerian Agama Surakarta Hidayat Maskur mengatakan pembangunan tersebut akan dikerjakan usai pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed selesai.
"Setelah pembangunan masjid akan diikuti pembangunan Islamic Center di Solo," katanya.