Kasus-kasus tewasnya mahasiswa saat mengikuti Menwa
Selain di Solo, Jawa Tengah, kejadian serupa juga terjadi di Universitas Atmajaya, Jakarta, pada Oktober tahun 2015.
Daniel Vicli Pardamean Tambunan, mahasiswa Fakultas Hukum, meninggal setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan dari Resimen Mahasiwa atau Menwa di kampus itu.
Berdasarkan hasil autopsi, Daniel meninggal akibat dehidrasi dan membuat ginjalnya tak berfungsi dengan baik. Pasalnya ada yang salah dalam tata cara pendidikan dan pelatihan Menwa Atmajaya.
Kemudian pada November 2017, salah satu peserta latihan gabungan Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Trunojoyo Madura, juga tewas.
Mahasiswa yang tidak disebutkan identitasnya itu merupakan pelajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Kholil (STAIS) Bangkalan.
Baca Juga:Sepinya Asrama Mahasiswa UNS Solo, di Mana Para Saksi Diklat Menwa Berada?
Lalu pada Oktober 2019, seorang mahasiswa Muhammad Akbar juga meregang nyawa saat mengikuti kegiatan pra pendidikan dasar Resimen Mahasiswa atau Menwa Universitas Taman Siswa Palembang, Sumatera Selatan.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang menemukan adanya tanda kekerasan benda tumpul di alat vital korban sehingga menyebabkan kematian.
Kemendikbud-Ristek
Kemendikbudristek menyatakan penyesalan atas meninggalnya mahasiswa UNS, Gilang Endi Saputra saat mengikuti Diklatsar Menwa.
Melalui pesan singkat kepada BBC News Indonesia, juru bicara Kemendikbudristek, Anang Ristanto, mengatakan Ditjen Diktiristek telah berkoordinasi dengan pimpinan UNS untuk mendukung penyelidikan dari kepolisian untuk mengetahui penyebabnya.
Baca Juga:Belum Tetapkan Tersangka Dugaan Kekerasan Menwa UNS Solo, Polisi: Kami Harus Hati-hati
"Kemendikbudristek mengingatkan agar semua pihak dapat bersabar menunggu hasil penyelidikan kepolisian dan tidak terhasut oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan," kata Anang.