SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota Solo telah menyiapkan tempat isolasi terpusat untuk anak. Hal itu tentu saja usai ditemukannya klaster pembelajaran tatap muka (PTM) beberapa waktu lalu.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan pada isolasi terpusat untuk anak yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah setempat akan melibatkan orang tua sebagai pendamping.
"Untuk isoter anak sudah disiapkan, tinggal orang tua mengizinkan anak diisolasi atau tidak, tinggal itu saja," kata Gibran dikutip dari ANTARA di Solo, Rabu (3/11/2021).
Meski demikian, ia mengaku ada beberapa orang tua maupun anak yang menolak menjalani isolasi terpusat.
Baca Juga:Adu Gengsi Persis Solo Vs PSG Pati, Gibran: Menang Lagi, 4-0 Saja
"Bukan cuma diisoter, di-'swab' (tes usap) saja banyak yang menolak," katanya.
Meski demikian, ia memastikan pada isolasi terpusat tersebut orang tua akan ditempatkan di ruangan yang sama dengan anak.
"Nanti ada 'treatment' (penanganan) khusus. Yang penting orang tua mengizinkan, daripada satu rumah dikurung semua, mending diisoter biar bapak ibunya bisa tetap bekerja," katanya.
Ia memastikan untuk program surveilans atau pengamatan dari Kementerian Kesehatan berupa tes usap secara acak yang dilakukan di sekolah-sekolah akan kembali dilakukan pada bulan ini.
"Jalan terus surveilans, kami lakukan lagi di beda sekolah, nanti bulan November segera dari Kementerian Kesehatan juga. Angkanya (kasus, red.) pasti naik tetapi kami pastikan terkendali. Ini untuk memastikan mana yang sehat mana yang tidak, kan kebanyakan OTG (Orang Tanpa Gejala)," katanya.
Baca Juga:Skandal Pengaturan Skor di Liga 2, Gibran: Ora Melu-Melu