SuaraSurakarta.id - Proyek Tol Solo-Jogja segera akan dimulai. Saat masih proses ganti rugi pengadaan lahan.
Dari proyek tol tersebut, tentu saja masyarakat akan menerima kompensasi yang menguntungkan. Seperti warga Klaten ini.
Menyadur dari Solopos.com, warga Dukuh Pasekan, Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom membangun rumah baru setelah menerima uang ganti rugi pengadaan lahan untuk proyek Tol Solo-Jogja.
Mereka pindah rumah ke lokasi yang tidak jauh dari kampung sebelumnya, seperti di wilayah Dukuh Senden, Desa Ngabeyan.
Baca Juga:Kabar Gembira! Proyek Jalan Tol Solo-Jogja Butuh Banyak Tenaga Kerja
Di kampung yang berjarak sekitar 400 meter dari Pasekan tersebut sudah ada tujuh keluarga yang mulai membangun rumah.
Salah satu warga, Ari, 35, mengatakan warga mengebut membangun rumah sejak dua bulan terakhir. Ari membangunkan rumah pamannya asal Pasekan yang terdampak proyek tol. “Dibangun sendiri sama teman-teman. Ukuran rumah baru 6,5 meter x 9 meter. Sudah dibangun dua bulan ini,” kata Ari saat ditemui di Ngabeyan, Sabtu (11/9/2021).
Selain di Dukuh Senden, ada warga yang membangun di kampung lain seperti di wilayah Dukuh Sribit, Desa Ngabeyan. Rata-rata rumah baru didirikan di tanah warisan keluarga.
Warga terdampak tol ramai-ramai membangun rumah baru setelah uang ganti kerugian diterima sekitar dua bulan lalu. Warga memilih tak menunda-nunda membangun rumah baru agar lebih tenang. Apalagi, proyek fisik pembangunan jalan tol sudah dimulai.
“Begitu dana cair, langsung bangun rumah. Takutnya kalau tidak segera dibangun nanti ada penggusuran, justru repot,” kata Ari.
Baca Juga:Teknologi Panen Air Hujan Selamatkan Warga Klaten dari Ancaman Kekeringan
Ari menjelaskan untuk sementara pamannya masih tinggal di rumah lama yakni di Dukuh Pasekan hingga pembangunan rumah baru rampung. Beberapa bagian rumah lama dimanfaatkan untuk melengkapi bangunan rumah baru.