SuaraSurakarta.id - Bos Persis Solo, Kaesang Pangarep dikabarkan berniat membangun pabrik di Kabupaten Sragen. Namun, bagaimana kelanjutnya sekarang?
Menyadur dari Solopos.com, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, memang pernah menyambangi Kantor Bupati Sragen, pada Desember 2019 lalu tepatnya sebelum Pandemi Covid-19 mewabah di Solo Raya.
Saat itu, Kaesang Pangarep berniat menemui Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Namun, pada saat itu, Bupati Sragen sedang dinas luar kota.
Bupati kemudian memerintahkan Kepala Badan Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Sragen, Tugiyono, untuk menerima kedatangan Kaesang.
Baca Juga:Saat Waria di Sragen Ikut Program Vaksinasi, Sempat Menjerit Kesakitan
Kepada Pemkab Sragen, Kaesang Pangarep pernah mengutarakan niatnya untuk menjajaki bisnis di Sragen dengan mendirikan sebuah pabrik.
Setelah pertemuan dengan Pemkab Sragen, Kaesang bahkan sempat mengunjungi lokasi yang sudah ditetapkan sebagai kawasan industri melalui Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yakni di wilayah perbatasan Toyogo Sambungmacan dan Bumiaji Gondang.
Namun, rencana investasi dari Kaesang Pangarep itu hingga kini belum ditindaklanjuti. Sejauh ini, BPMPTSP juga belum mendapat informasi terkini terkait rencana investasi yang dilakukan oleh putra bungsu Presiden Jokowi tersebut.
“[Kunjungan ke lokasi] sudah lama, sebelum ada wabah Covid-19, tapi mungkin karena [ada] Covid-19, belum ada tindak lanjut,” papar Tugiyono, Jumat (3/9/2021).
Perangkat Desa Bumiaji, Gondang, David Efendi, mengaku tidak tahu terkait kunjungan Kaesang Pangarep ke lokasi yang disiapkan sebagai kawasan industri pada Desember 2019.
Baca Juga:Unggah Foto Bareng Kaesang Pangarep, Gilang Juragan 99: Bismillah Komisaris Sang Pisang
Kendati begitu, ia pernah mendengar dari warga terkait kunjungan putra bungsu Presiden tersebut.
David menilai, sejak dibangun gerbang tol Toyogo, Sambungmacan, sejumlah investor melirik wilayah Bumiaji untuk dibangun pabrik.
Bahkan, terdapat investor yang sudah bernegosiasi terkait harga tanah kepada warga sekitar. Namun, David belum tahu apakah calon investor itu memiliki hubungan dengan bisnis yang akan dikelola Kaesang.
“Jarak Bumiaji dengan gerbang tol sekitar 3 km sehingga cukup dekat. Saat ini hanya ada satu pabrik yang berdiri di Bumiaji yakni DMST 1. Ada investor yang menawar tanah Rp450.000/meter, tapi warga ingin Rp500.000-Rp1juta/meter karena lahan di sini tergolong subur,” paparnya.