Dikenal Sebagai Kelompok Radikal dan Teroris, Ini Perbedaan Taliban, ISIS, dan Al-Qaeda

Kelompok Taliban, ISIS, dan Al-Qaeda dikenal dunia dengan para radikal atau teroris

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 02 September 2021 | 17:09 WIB
Dikenal Sebagai Kelompok Radikal dan Teroris, Ini Perbedaan Taliban, ISIS, dan Al-Qaeda
Taliban berhasil menguasai kembali Afganistan. [DW Indonesia]

Dari Afghanistan barat daya, Taliban dengan cepat memperluas pengaruh mereka. Pada 1996 mereka merebut Kabul dan menggulingkan rezim Presiden Burhanuddin Rabbani.

Pada 1998, Taliban menguasai hampir 90% wilayah Afghanistan.

Saat itu, al-Qaeda sudah menjadi lebih dari jejaring dukungan logistik. Mereka berubah menjadi organisasi jihadis dengan ambisi global. Dan rezim Taliban, sebagai bentuk terima kasih dan dengan imbalan pendanaan, menyambut mereka ke Afghanistan.

Namun AQI yang telah menjadi pemain kunci dalam melawan intervensi asing di Irak, juga memendam aspirasi global dengan ide-ide yang berbeda dari prinsip-prinsip orisinal al-Qaeda.

Baca Juga:Menlu Retno: Indonesia Hanya Ingin Afghanistan Jadi Negara Damai

Pada 2006, mereka bergabung dengan kelompok-kelompok ekstremis lainnya dan menggunakan nama Negara Islam Irak.

Setelah 2011, seiring kemajuannya di Suriah yang dilanda perang, Negara Islam Irak mengubah namanya menjadi Negara Islam Irak dan Suriah, menyatakan diri sebagai kekalifahan dan segera menjauhkan diri dari al-Qaeda.
Interpretasi Islam

Kesamaan antara Taliban, al-Qaeda dan ISIS adalah pendangan keras mereka tentang ajaran Islam Sunni.

Michele Groppi, seorang dosen di King's College London berkata: "Ketiga kelompok itu percaya bahwa kehidupan sosial dan politik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan beragama."

"Mereka percaya bahwa kekerasan atas nama iman bisa dibenarkan. Ini juga merupakan kewajiban: siapa yang tidak berperang, berarti bukan Muslim yang baik," katanya kepada BBC.

Baca Juga:Qatar Peringatkan Negara-negara di Dunia: Setop Isolasi Taliban

Groppi mengatakan pandangan ini berasal dari interpretasi literal ayat-ayat suci yang ditulis dalam konteks ancaman yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini