"Kondisinya memang banyak yang rusak, banyak juga yang sudah tambalan dan atap bocor semua," ungkap dia.
Tak jarang penghuni memperbaiki bagian-bagian rusunawa yang rusak. Perawatan rutin dilakukan oleh penghuni.
"Kalau rusak penghuni sering memperbaiki sendiri. Kalau dibiarkan akan semakin parah," ucapnya.
Senada disampaikan Ketua RT 02 RW 06 Kelurahan Mojo, Narto belum mencari rumah kontrakan baru. Mengingat uang kompensasi dari pemkot belum cair.
Baca Juga:Kota Solo Masih PPKM Level 4, Gibran Izinkan Mal Dibuka
![Kondisi bangunan Rusun Semanggi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jumat (20/8/2021). [Solopos/Wahyu Prakoso]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/24/73472-rusunawa-semanggi.jpg)
"Belum cari, penghuni lain juga belum pada cari. Kita yang tinggal disini kan termasuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), jadi menunggu uang kompensasi cair," tutur dia.
Menurutnya, kalau kompensasi sudah diterima penghuni bisa tenang. Bahkan akan langsung mencari rumah kontrakan.
"Tidak tahu kapan uang kompensasi cair, besaran yang akan kita terima juga belum tahu berapa. Ya, kalau kompensasi sudah cair, pasti penghuni akan cari rumah kontrakan," terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperum KPP) Solo,
Taufan Basuki mengatakan jika hasil kajian awal bangunan rusunawa Semanggi sudah tidak layak.
Jadi pembangunan ulang dianggap menjadi solusi terbaik untuk memastikan keamanan para penghuni di masa mendatang.
Baca Juga:Gaya Anak Jokowi Pimpin Solo, Tinggalkan Mobil Dinas di Lokasi Bermasalah
"Untuk keseluruhan proses pembangunan dan pendanaannya dari pusat. Kami hanya menyiapkan lahannya saja, untuk lahan tetap seperti saat ini, empat lantai dengan 196 kamar," paparnya.