SuaraSurakarta.id - Malam Lailatul Qadar 2021 bisa jadi merupakan malam yang paling ditunggu-tunggu saat bulan Ramadhan. Terdapat banyak keutamaan malam Lailatul Qadar.
Ada tradisi unik dalam menyambut malam itu yang dilakukan para santri dari Pondok Pesantren Baitul Mustofa, Solo. Mereka terus menjalankan tradisi membaca kitab Alquran dengan penerangan kuno yaitu sentir, Selasa (4/5/2021) malam.
Mereka membaca ayat suci itu di teras pondok yang berada di Kelurahan Mojosongo, atau sisi utara Kota Bengawan.
"Membaca Alquran ini untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Kalau di Keraton Surakarta ada tradisi malam selikuran," ungkap pengawas Yayasan Baitul Mustofa, Ngadiyo Ahmad Hadinakarim saat berbincang di lokasi.
Baca Juga:Ramadhan ke-22, Ini Jadwal Buka Puasa di Surakarta dan Sekitarnya
Dia menceritakan, membaca Alquran dengan tradisi menggunakan sarana sentir dan lilin ini memiliki filosofi, yakni memberi penerangan.
Ngadiyo berharap, deengan simbol sentir diharapkan para remaja dan anak-anak memberikan penerangan antarsesama umat manusia.
"Sehingga dapat memberikan kesejukan kepada masyarakat. Sedangkan kegiatan ini sejak tahun 2013. Tapi masa pandemi, tahun lalu dihentikan," tuturnya.
"Sekarang kembali diselenggarakan dengan jumlah terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan," tambah dia.
Dalam kesempatan itu salah satu santri Arden Saputra, mengaku sudah tiga kali ini mengikuti bacaan Alquran setiap ramadhan dengan puluhan peserta lainnya.
Baca Juga:Catat! Gibran Larang Warga Takbiran Keliling dan Salat Id di Lapangan
Meski era sekarang sudah modern, Arden menyebut membaca Al Quran disaat bulan Ramadhan menggunakan penerangn sentir menambah khusyuk.
"Bacaan surat di Aluran sudah ditentukan. Nanti tinggal gantian yang membaca. Meski memakai lampu sentir , namun tetap kelihatan terang," jelasnya.
Kontributor : Budi Kusumo