Duh! Awal Ramadhan, 71 Desa di Klaten Masih Zona Oranye Covid-19

Meskipun masuk zona oranye, 71 desa di Klaten perlu diantisipasi jika tak ingin berubah menjadi zona merah Covid-19

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 20 April 2021 | 20:00 WIB
Duh! Awal Ramadhan, 71 Desa di Klaten Masih Zona Oranye Covid-19
Ilustrasi terdapat 71 desa di Klaten masih masuk zona oranye Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)

SuaraSurakarta.id - Menjelang lebaran, beberapa daerah melaporkan peningkatan kasus positif Covid-19. Di Klaten terdapat 71 desa masih masuk zona oranye

Hal itu tentu saja menandakan penyebaran virus Corona masih terjadi secara masif. Desa di Kabupaten Klaten yang masuk zona oranye berkategori sedang penularan Covid-19.

Namun, disisi lain ada 260 desa/kelurahan di Klaten tak ada kasus Covid-19 sama sekali. 

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan dari total 401 desa/kelurahan di Klaten, sudah tidak ada desa yang masuk kategori risiko tinggi atau zona merah.

Baca Juga:Ganjal ATM dan Gasak Uang Puluhan Juta, Warga Tangerang Diciduk Polisi

“Untuk desa dengan risiko tinggi sudah tidak ada. Kemudian desa dengan risiko sedang masih ada 71 desa, sedangkan desa dengan risiko rendah ada 70 desa. Tidak ada kasus ada 260 desa,” kata Mulyan dilansir dari Solopos.com, Selasa (20/4/2021).

Mulyani mengatakan tren kasus Covid-19 Klaten belakangan jusru mengalami kenaikan. Jumlah penambahan kasus per pekan juga menunjukkan tren meningkat dari pekan ke pekan.

Mayoritas kasus akibat kontak erat yang menandakan masih kurangnya kedisiplinan masyarakat. Juga menunjukkan masih ada pasien Covid-19 yang tak jujur menyampaikan siapa saja yang menjadi kontak erat mereka.

Menyusul peningkatan kasus Covid-19 itu, Mulyani kembali meminta setiap desa mengaktifkan lagi Satgas Jogo Tongo, Satga RT/RW, desa serta kecamatan.

“Mulai diaktifkan penyemprotan disinfektan setiap Jumat dan untuk Jumat Berkah dimulai dengan menyemprot masjid dan musala,” ujarnya.

Baca Juga:Nah Lho! Wakapolsek Juwiring Klaten Digerebek Warga di Rumah IRT

Mulyani juga meminta tempat-tempat yang banyak menimbulkan kerumunan seperti pasar tradisional dan toko modern wajib rutin disemprot disinfektan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini