Rumahnya Tergusur Tol Solo-Jogja, Warga Klaten Pajang Replika Stoom Walls

Sebagai informasi, ada sekitar 50 desa di 11 kecamatan yang terdampak proyek jalan tol Solo-Jogja. Luas lahan terdampak jalan tol sekitar 3.775.215 meter persegi.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 20 April 2021 | 14:15 WIB
Rumahnya Tergusur Tol Solo-Jogja, Warga Klaten Pajang Replika Stoom Walls
Untung Raharja, 47, menunjukkan replika stoom walls yang dia bikin di tepi jalan raya wilayah Dukuh Jetis, Desa Gatak, Ngawen, Klaten, Minggu (18/4/2021). [Solopos/Taufiq Sidik Prakoso]

SuaraSurakarta.id - Proyek Tol Solo-Jogja mulai dikerjakan. Proses saat ini sampai tahapan pembayaran ganti rugi bagi pemilik lahan terdampak.

Sebagai informasi, ada sekitar 50 desa di 11 kecamatan yang terdampak proyek jalan tol Solo-Jogja. Luas lahan terdampak jalan tol sekitar 3.775.215 meter persegi.

Pembayaran ganti kerugian sudah dibayarkan ke warga terdampak di sejumlah desa wilayah Delanggu dan Polanharjo.

Ada berbagai kisah dari warga yang harus tergusur karena lahannya dilewati proyek tol tersebut. Salah satunya Untung Raharja, warga Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Klaten.

Baca Juga:Ganjal ATM dan Gasak Uang Puluhan Juta, Warga Tangerang Diciduk Polisi

Uniknya, dia memiliki cara tersendiri untuk menyampaikan unek-unek dan kesedihan karena lahannya kena proyek. Bukan membentangkan spanduk apalagi berorasi.

Untung memilih membikin replika stoom walls yang kemudian ia pajang di tepi jalan raya seperti monumen.

Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, replika yang dipajang di tepi jalan raya Klaten-Ngupit, Dukuh Jetis, Desa Gatak, itu bercat kuning dan berbahan seng, kayu, dan bambu. Lebarnya 3 meter, panjang 7 meter, dan tinggi 2,5 meter.

Warga Klaten yang lahannya kena proyek tol Solo-Jogja itu menambah tulisan pada kedua sisi replika stoom wall bikinannya. Masing-masing bertuliskan selamat datang jalan tol Jogja-Solo dan selamat tinggal rumah kenangan.

Untung membuat replika itu seorang diri selama dua bulan di rumahnya yang juga menjadi bengkel tempat ia bekerja sehari-hari di RT 12/RW 05, Desa Gatak.

Baca Juga:Nah Lho! Wakapolsek Juwiring Klaten Digerebek Warga di Rumah IRT

“Kalau dirupiahkan untuk bahan baku saja habis sekitar Rp3 juta. Awal bikin itu banyak yang tanya. Saya hanya jawab bikin odong-odong. Setelah semua selesai dan ada tulisannya akhirnya mereka bisa memahami dan mendukung,” kata Untung saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu (18/4/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini