Mudik Lebaran Dilarang, Ganjar Pastikan 35 Daerah di Jateng Kompak

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat bersabar dan tidak nekat melakukan mudik lebaran

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 April 2021 | 06:20 WIB
Mudik Lebaran Dilarang, Ganjar Pastikan 35 Daerah di Jateng Kompak
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan 35 daerah di Jateng kompak melarang mudik lebaran. (Dok. Pemprov Jateng)

SuaraSurakarta.id - Ramadhan tahun ini kembali dilakukan di tengah Pandemi Covid-19. Sejumlah aturan pun dilakukan, salah satunya larangan mudik lebaran.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan 35 Kota Kabupaten di wilayahnya kompak soal pelarangan mudik lebaran. Ganjar mengimbau agar sosialisasi terkait larangan mudik digencarkan.

Hal itu disampaikan Ganjar usai memimpin Rapat Penanganan COVID-19 Jawa Tengah dan Larangan Mudik di ruang rapat gedung A kantor Pemprov Jateng, Senin (12/4/2021). Ganjar menegaskan, seluruh daerahnya seragam terkait pelarangan mudik lebaran.

"Sekarang kita harus seragam, kalau nggak ini bahaya sekali nanti. Kita hari ini udah kita putuskan kita akan seragam. Justru yang diperlukan sekarang adalah sosialisasi," ucapnya.

Baca Juga:Koordinasi dengan BP2MI, Ganjar Soroti Sindikat Mafia Pekerja Migran

Terkait sosialisasi ini, Ganjar juga meminta kepada paguyuban-paguyuban warga Jateng di wilayah Jabar dan DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman terkait mudik. Menurutnya, mudik bisa tetap dilakukan asalkan tidak mengambil waktu yang sama saat libur lebaran.

"Sudah banyak yang tanya kepada saya, 'pak udah 2 tahun nggak mudik' ya sekarang aja. Kalau sekarang kan bisa ting pretil, tidak semuanya, tidak rombongan, tidak bareng-bareng. Sebab kalau waktunya ngambil pada saat lebaran, dan terjadi pergerakan massa yang luarbiasa pasti akan naik nanti," tegasnya.

Adapun timeline patroli pelarangan mudik di Jawa Tengah akan dimulai pada 1 Mei mendatang. Rinciannya, mulai 1-5 Mei adalah sosialisasi pelarangan. Kemudian pada 6-17 Mei larangan mudik sesuai instruksi pemerintah pusat. Secara umum, disampaikan Ganjar dalam rapat, patroli pelarangan mudik akan dimulai sejak tanggal 1 hingga 21 Mei 2021.

Selain itu, Ganjar juga meminta kepada tokoh agama untuk mensosialisasikan terkait keputusan dari Kementerian Agama tentang penyelenggaraan ibadah Ramadan di tengah COVID-19. Sehingga, tempat salat serta proses pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan baik.

"Kita akan ajak mensosialisasikan lewat tokoh agama umpamanya keputusan dari kementerian agama terkait bagaimana proses beribadah selama Ramadan, sehingga masjid, tempat ibadah, tempat untuk solat bisa dimenej dengan baik dengan kapasitas yang cukup," tegasnya.

Baca Juga:Mudik Lebaran Dilarang, Epidemiolog: Mengapa Terus Menyusahkan Masyarakat?

Sebelumnya diberitakan, Ganjar berharap masyarakat tidak lengah meski situasi COVID-19 saat ini sedang menurun. Sehingga, pilihan pelarangan dan pengendalian jadi keputusan terbaik saat mudik lebaran 2021.

"Jangan sampai terjadi kemudian gelombang kedua karena kita lengah, dan mudik ini bagian dari pergerakkan massa yang pualing gede dalam sejarah, sehingga potensi itu mesti kita mitigasi sejak awal," ujarnya. 

"Pengendaliannya itu nanti diikuti wong pasti nanti ada yang mbolos pasti ada yang nekat, maka tadi sudah disimulasikan arahan pak menko polhukam, mendagri dan kapolri tadi udah disiapkan maka kita terjemahkan sampai tingkat bawah. Itu nanti yang pengendaliannya, karena nanti yang nrobos-nrobos itu ada, maka pasti akan dibalikin dan pilihan keduanya pasti akan diisolasi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak