- Paku Buwono XIV Mangkubumi meminta maaf kepada Maha Menteri Tedjowulan atas penobatannya sebelum masa berkabung 40 hari.
- Permintaan maaf ini disampaikan juru bicara Tedjowulan menyusul pertemuan Lembaga Dewan Adat dengan Maha Menteri.
- Mangkubumi berjanji tidak mengulangi penobatan tanpa koordinasi dan menghormati masa berkabung PB XIII.
SuaraSurakarta.id - Paku Buwono (PB,) XIV Mangkubumi disebut telah meminta maaf kepada Maha Menteri Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan.
Permintaan maaf Mangkubumi terkait karena telah menggelar penobatan sebagai PB XIV oleh Lembaga Dewan Adat (LDA) sebelum 40 hari meninggalnya PB XIII.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Maha Menteri Tedjowulan, KP Pakoenegoro.
KP Pakoenegoro mengatakan LDA sudah menemui Tedjowulan untuk memberi keterangan mengenai pengukuhan sepihak KGPH Hangabehi (Mangkubumi).
Tedjowulan telah memberikan peringatan lisan kepada Ketua LDA, dan peringatan diterima dengan baik oleh yang bersangkutan, disertai permintaan maaf, komitmen tidak mengulangi tindakan tanpa koordinasi dengan Maha Menteri, dan sikap menghormati masa berkabung 40 hari atas Suruddalem Paku Buwono XIII.
“Pengukuhan KGPH Hangabehi sebagai PB XIV bukan oleh LDA melainkan oleh dirinya sendiri setelah dikukuhkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunagara Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram Ingkang Kaping VII oleh Ketua LDA. Gusti Hangabehi juga telah menemui Maha Menteri untuk memberi keterangan," terangnya, Jumat (28/11/2025).
KP Pakoenegoro menjelaskan Maha Menteri Tedjowulan juga telah memberikan peringatan kepada Mangkubumi. Hanya saja peringatannya diberikan secara lisan, soal suksesi akan dikoordinasikan dengan Tedjowulan selaku Raja Ad Interim Keraton Kasunanan Surakarta.
“Peringatan diterima dengan baik oleh Gusti Mangkubumi, disertai permintaan maaf, komitmen tidak mengulangi tindakan tanpa koordinasi dengan Maha Menteri, dan sikap menghormati masa berkabung 40 hari atas Suruddalem Paku Buwono XIII,” jelas dia.
Sementara itu Ketua Eksekutif LDA KPH Eddy Wirabhumi saat dikonfirmasi soal PB XIV meminta awak media untuk menanyakan langsung ke yang bersangkutan.
Baca Juga: PB XIV Mangkubumi Akui Belum Pikirkan Jumenengan, Masih Masa Berkabung, Fokus 40 Hari
Eddy memastikan apa pun yang menjadi keputusan sinuhun bertujuan untuk menyikapi situasi.
“Pastinya yang dilakukan memang sifatnya menyikapi situasi menyelamatkan Keraton Surakarta beserta masyarakat adatnya yang terdiri dari sentono dalem abdi dalem jg kawulo dalemnya,” tandasnya.
Kontributor : Ari Welianto
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
Terkini
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
PSI: Penyebar Fitnah Jokowi Resmikan Bandara IMIP Adalah Musuh Negara
-
Wali Kota Solo Setuju Soal Wacana 6 Hari Sekolah, Asal Roadmap Pendidikan Harus Jelas
-
KGPH Purboyo Terus Melawan, Maha Menteri Tedjowulan Beri Peringatan Tegas
-
Babak Baru Konflik Keraton Solo: PB XIV Bentuk Pemerintahan, Dana Hibah Pemkot Masih Dibekukan