- Pada Rabu (26/11/2025), Sinuhun PB XIV Purboyo mengukuhkan bebadan internal keraton di Sasana Parasdya.
- Struktur kekuasaan baru ini dibatasi hanya berlaku selama lima tahun, berbeda dari periode sebelumnya.
- Pemkot Solo membekukan dana hibah Rp 200 juta karena adanya dualisme kepemimpinan di Keraton Surakarta.
SuaraSurakarta.id - Udara di dalam tembok Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terasa kian pekat. Bukan hanya oleh duka pasca wafatnya Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, tetapi juga oleh manuver politik yang kian menajam. Babak baru perebutan legitimasi takhta kini terus bergulir.
Rabu (26/11/2025) menjadi hari penegasan itu. Di Sasana Parasdya, tempat jenazah PB XIII pernah disemayamkan, Sinuhun Paku Buwono (PB) XIV Purboyo mengukuhkan bebadan atau lembaga pemerintahan internal keraton versinya.
Di tempat yang sakral itu, sumpah dan dawuh dalem (perintah raja) menggema, menandai pembentukan sebuah struktur kekuasaan baru.
Prosesi berlanjut di Sasana Handrawina. Para sentana dan abdi dalem yang ditunjuk membubuhkan tanda tangan di atas pakta integritas, sebuah simbol komitmen yang berbeda dari tradisi sebelumnya.
Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta, GKR Panembahan Timoer Rumbay Kusuma Dewayani, menegaskan bahwa ini adalah langkah strategis untuk memulai sebuah era.
"Kalau yang di Parasdya prosesinya sebenarnya hanya untuk pengangkatan sumpah dan dawuh dalem," ujarnya saat ditemui di lokasi pada Rabu (26/11/2025).
Menariknya, struktur bebadan yang baru dibentuk ini memiliki batasan waktu yang jelas.
Tidak lagi seumur hidup sang raja, melainkan hanya untuk periode lima tahun hingga 2030. Sebuah terobosan yang diklaim sebagai upaya modernisasi dan evaluasi kinerja.
"Tadi ada tanda tangan, karena tidak seperti yang lalu. Kalau yang lalu kan sepertinya sepanjang umur raja, tapi kalau sekarang tidak seperti itu lagi," jelas Gusti Timoer.
Baca Juga: DANA Kaget Spesial Warga Solo: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Gas Linknya Lur!
"Ini supaya bisa merefresh dan kinerja bisa ternilai ketika lima tahun, lima tahun, lima tahun."
Langkah PB XIV Purboyo tak berhenti di lingkup internal. Kubunya kini bersiap "sowan" ke Jakarta. Mereka akan secara resmi memberitahukan keberadaan lembaga baru ini kepada seluruh jajaran pemerintah pusat.
"Ya pastinya akan memberitahukan secara resmi ke jajaran pemerintah bahwa di Keraton Surakarta sudah terbentuk kelembagaan yang dipimpin PB XIV," tegas Gusti Timoer. Surat resmi itu akan dikirimkan ke Presiden, jajaran Kabinet Merah Putih, pimpinan DPR dan MPR, hingga Kapolri.
Ancaman Pembekuan Dana Hibah
Namun, di saat kubu PB XIV sedang gencar membangun legitimasinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo justru mengambil sikap tegas.
Dana hibah senilai Rp 200 juta yang rutin dianggarkan untuk operasional keraton kini dibekukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Babak Baru Konflik Keraton Solo: PB XIV Bentuk Pemerintahan, Dana Hibah Pemkot Masih Dibekukan
-
Tiket Libur Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dari Daop 6 Yogyakarta Masih Tersedia
-
Dari Kota Batik ke Batas Negara: Kisah Irjen Djati Wiyoto, Putra Solo yang Nakhodai Polda Kaltara
-
7 Fakta Sengketa Dana Hibah yang Mengguncang Keraton Kasunanan Surakarta
-
Cerita Rasino, Guru Tuna Netra Sejak Lahir di Solo, Punya Metode Mengajar Sendiri