Ronald Seger Prabowo
Senin, 08 September 2025 | 14:30 WIB
Presiden Direktur PT Indaco Warna Dunia, Iwan Adranacus saat menyampaikan proses tumbuhkembangnya Indaco di Pabriknya di Desa Pulosari, Kebakkramat, Karanganyar. [Dok Pribadi]

Di awal berdirinya, sasaran pemasaran produk cat INDACO di area Solo Raya, serta kawasan Jateng dan DIY. Dua brand yang diusung adalah Envitex untuk produk cat tembok, serta Envilux untuk produk cat kayu dan besi.

Produk tersebut direspons positif oleh pasar, hingga penjualannya meningkat signifikan.

"Tahun 2006, penjualan produk INDACO melebihi penjualan dari pabrik cat yang di Jakarta. Karena pabrik di Solo sudah jalan, sementara mitra bisnis saya di Jakarta tidak mau pindah, akhirnya saya memutuskan seratus persen menjalankan di Solo. Yang di Jakarta saya lepas," ujarnya.

Dalam perjalannya, INDACO melebur brand Envitex dan Envilux menjadi satu brand yakni Envi pada 2010.

"Sebab, pada dasarnya, brand itu dari kata dasar yang sama. Envi, dari kata environmentally friendly. Atau ramah lingkungan. Sebab sejak awal, kami mengusung konsep ramah lingkungan untuk produk INDACO," jelasnya.

Perkembangan usaha pula, yang membuat INDACO kemudian memindahkan pabriknya dari tempat kontrakan di Kadipiro ke tanah di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat pada Mei 2007.

Dari pabrik itu pula, lahir sejumlah produk-produk varian baru, yang kemudian mengantarkan INDACO menjadi salah satu pabrik cat terbesar di Indonesia.

INDACO ada di sepuluh besar pabrik cat di Indonesia dan beranjak menuju lima besar. Di Jateng, INDACO ada di posisi tiga besar.

"Tapi INDACO adalah satu-satunya pabrik cat di Indonesia, yang merupakan karya asli anak bangsa. Perusahaan dalam negeri yang fokus produksi dan pemasaran cat segmen medium premium, tanpa ada lisensi perusahaan asing. Itu yang membanggakan kami, sebagai perusahaan karya anak bangsa," tandas Iwan.

Baca Juga: Warna Sebagai Katalis: Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Setiap Sudut Ruangan

Load More