Ronald Seger Prabowo
Selasa, 02 September 2025 | 11:22 WIB
Kapolres AKBP Wahyu Sulistyo (kedua dari kiri) menjelaskan tentang tindakan mengamankan delapan siswa terkait dengan bom molotov. Ikut mendampingi Sekda FX Pranata (kesatu kiri), Wakil Bupati Imron Rizkyarno bersama Dandim 0728 Letkol (Inf) Edi Ristriyono (kedua dan kesatu dari kanan).[Dok.Humas Polres Wonogiri]

SuaraSurakarta.id - Polres Wonogiri mengamankan delapan pelajar.

Mereka kedapatan menyiapkan bom molotov, yang rencananya akan dilempar untuk membakar gedung DPRD Wonogiri dan Kantor Polsek Wonogiri Kota.

Melansir Suarabaru.id--jaringan Suara.com, Selasa (2/9/2025), delapan anak yang diamankan tersebut memiliki inisial N, Dz, De, Da, Di, A, L, dan H.

Mereka berasal dari Kecamatan Wonogiri Kota dan Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

"Delapan anak ini, masih duduk di bangku SMP-SMA/SMK," kata Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo.

Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas, mereka memberikan pengakuan berniat akan melakukan aksi anarkis. Usai menerima pembinaan, Senin (1/9/25), diserahkan kepada orang tua dan ke pihak sekolah masing-masing.

Penyerahan berlangsung di Mapolres Wonogiri, dengan disaksikan para Kepala Desa (Kades) dari wilayah mereka bermukim.

Ikut hadir menyaksikan penyerahan kembali ke pihak orang tua dan ke pihak sekolahnya masing-masing, Wakil Bupati Imron Rizkyarno, Sekda Wonogiri FX Pranata, Dandim 0728 Letkol (Inf) Edi Ristriyono.

Juga hadir Wakil Ketua DPRD Wonogiri Suryo Suminto, para Pejabat Utama (PJU) Polres, termasuk di dalamnya Kabag Ops Kompol Agus Syamsudin.

Baca Juga: Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Jawa Tengah Serukan Kedamaian dan Sampaikan Pernyataan Sikap

Suasana haru, mewarnai proses pengembalian mereka ke pihak orang tua dan ke sekolahnya. Yang diawali dengan sikap polos anak-anak untuk meminta maaf kepada orang tuanya. Ini mengundang iba dari jajaran Forkompimda, termasuk Wabup Wonogiri Imron Rizkyarno yang nampak beberapa kali menyeka air matanya.

Para orang tua anak mengaku kaget, tidak mengira kalau anaknya berbuat sejauh itu. Niat membuat bom molotov, apalagi akan ikut-ikutan berbuat anarkis, tidak pernah disampaikan ke orang tuanya, apalagi ke pihak sekolah. Itu mereka lakukan secara diam-diam dan tersembunyi.

Bahkan ada orang tua yang menyatakan, anaknya pamit untuk ke luar guna membeli deker tangan. Tidak pernah pamit akan membuat bom molotov, apalagi akan membakar Gedung DPRD dan Kantor Polsek. Berkaitan ini, para orang tua menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak, utamanya masyarakat Wonogiri.

Load More