SuaraSurakarta.id - Polres Wonogiri mengamankan delapan pelajar.
Mereka kedapatan menyiapkan bom molotov, yang rencananya akan dilempar untuk membakar gedung DPRD Wonogiri dan Kantor Polsek Wonogiri Kota.
Melansir Suarabaru.id--jaringan Suara.com, Selasa (2/9/2025), delapan anak yang diamankan tersebut memiliki inisial N, Dz, De, Da, Di, A, L, dan H.
Mereka berasal dari Kecamatan Wonogiri Kota dan Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
"Delapan anak ini, masih duduk di bangku SMP-SMA/SMK," kata Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo.
Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas, mereka memberikan pengakuan berniat akan melakukan aksi anarkis. Usai menerima pembinaan, Senin (1/9/25), diserahkan kepada orang tua dan ke pihak sekolah masing-masing.
Penyerahan berlangsung di Mapolres Wonogiri, dengan disaksikan para Kepala Desa (Kades) dari wilayah mereka bermukim.
Ikut hadir menyaksikan penyerahan kembali ke pihak orang tua dan ke pihak sekolahnya masing-masing, Wakil Bupati Imron Rizkyarno, Sekda Wonogiri FX Pranata, Dandim 0728 Letkol (Inf) Edi Ristriyono.
Juga hadir Wakil Ketua DPRD Wonogiri Suryo Suminto, para Pejabat Utama (PJU) Polres, termasuk di dalamnya Kabag Ops Kompol Agus Syamsudin.
Baca Juga: Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Jawa Tengah Serukan Kedamaian dan Sampaikan Pernyataan Sikap
Suasana haru, mewarnai proses pengembalian mereka ke pihak orang tua dan ke sekolahnya. Yang diawali dengan sikap polos anak-anak untuk meminta maaf kepada orang tuanya. Ini mengundang iba dari jajaran Forkompimda, termasuk Wabup Wonogiri Imron Rizkyarno yang nampak beberapa kali menyeka air matanya.
Para orang tua anak mengaku kaget, tidak mengira kalau anaknya berbuat sejauh itu. Niat membuat bom molotov, apalagi akan ikut-ikutan berbuat anarkis, tidak pernah disampaikan ke orang tuanya, apalagi ke pihak sekolah. Itu mereka lakukan secara diam-diam dan tersembunyi.
Bahkan ada orang tua yang menyatakan, anaknya pamit untuk ke luar guna membeli deker tangan. Tidak pernah pamit akan membuat bom molotov, apalagi akan membakar Gedung DPRD dan Kantor Polsek. Berkaitan ini, para orang tua menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak, utamanya masyarakat Wonogiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
-
Dari Anime Sampai Kue Lapis: Warna Brave Pink Simbolkan Kreativitas Perlawanan Warganet
-
Cerita Patrick Kluivert di Lille, Klub yang Dibela Calvin Verdonk: Kelebihan Berat Badan
-
Di Mana Feby Belinda? Istri Ahmad Sahroni Ikut 'Hilang' di Tengah Drama Penjarahan
-
Sri Mulyani Janji Tak Ada Pajak Baru Buat Rakyat Kecil, Tapi Kejar Orang Kaya
Terkini
-
Bawa Bom Molotov di Aksi Depan DPRD Solo, 3 Anak Dibawah Umur Ditangkap
-
Bukan Main! 8 Pelajar Bawa Bom Molotov, Diduga Ingin Serang Gedung DPRD Wonogiri
-
Rektor UNS Solo Serukan Ketenangan, Peringatkan Bahaya Anarki bagi Bangsa
-
Tokoh Budaya Solo Kecam Aksi Perusakan: Ini Mencoreng Kota Budaya
-
Unjuk Rasa Berujung Kerusuhan di Kota Solo, Ada 21 Warga Jadi Korban