SuaraSurakarta.id - Civitas Akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyikapi gelombang aksi unjuk rasa yang diwarnai dengan kekerasan, tindakan anarkis hingga perusakan fasilitas umum dan penjarahan serta gangguan terhadap aktivitas masyarakat luas.
Rektor UNS Hartono mengatakan itu menimbulkan kekhawatiran serius terhadap masa depan persatuan bangsa, keberlangsungan demokrasi, serta keamanan masyarakat.
"UNS menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas situasi yang terjadi dan turut berbela sungkawa atas jatuhnya korban dalam berbagai aksi massa," terangnya, Selasa (2/9/2025).
Hartono mengajak semua pihak untuk menahan diri, menyampaikan aspirasi secara bijaksana, menghindari kekerasan dan anarkisme. Serta tetap mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Menyerukan agar seluruh sivitas akademika UNS tetap memiliki kepedulian terhadap kondisi bangsa dengan menyalurkan aspirasi melalui cara-cara damai, bertanggung jawab, dan menjaga kondusivitas kehidupan bermasyarakat," ungkap dia.
Hartono menegaskan UNS mendukung aspirasi masyarakat dalam bentuk aksi damai sebagai wujud demokrasi. Ini agar pemerintah mendengar dan mewujudkan kebijakan yang menyejahterakan rakyat serta menegakkan hukum yang adil.
"UNS mengingatkan DPR dan pemerintah agar memiliki kepekaan sosial dan meninjau ulang kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. Keadilan sosial, demokrasi dan melemahkan supremasi sipil, serta menghindari sikap dan tindakan yang melukai rakyat," jelasnya.
Pada kesempatan ini UNS mengajak aparatur ketertiban dan keamanan (Polri/TNI) untuk mengedepankan langkah persuasif dan humanis dalam merespons penyampaian aspirasi masyarakat. Ini dilakukan demi menjaga kedamaian dan harmoni bersama.
"Pernyataan sikap ini kami sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan kepedulian civitas akademika UNS terhadap bangsa dan negara," tandas dia.
Baca Juga: Organisasi Kepemudaan Lintas Iman Jawa Tengah Serukan Kedamaian dan Sampaikan Pernyataan Sikap
Sementara itu Juru Bicara UNS Agus Riwanto menyatakan pada prinsipnya UNS menghargai civitas akademika untuk tetap memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah bangsa, termasuk menyampaikan aspirasi.
"Itu tetap kami dukung dan kami tempatkan sebagai hak mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi itu. Cuma pandangan kami mesti disampaikan dengan cara-cara bertanggung jawab dan cara-cara damai," paparnya.
"Bagi kami sikap kritis kampus itu harus. Tapi harus dengan cara-cara damai dan mengedepankan sisi persatuan kesatuan," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Dua Pemuda Bawa Sajam Diamankan Polisi di Jalan Kapten Piere Tendean, Ini Kronologinya
-
Dugaan Mahasiswi Bunuh Diri, UIN Raden Mas Said: Korban Jalani Pengobatan hingga Psikiater
-
Lewat Perjuangan Panjang, Ini Kisah Ketum Senkom Mitra Polri Raih Gelar Doktor
-
Diduga Alami Bipolar, Mahasiswi UIN Raden Mas Said Surakarta Nekat Lompat dari Lantai 4
-
Dana TKD Dipangkas Rp 218 Miliar, Wali Kota Solo Terapkan WFH?