SuaraSurakarta.id - Organisasi Kepemudaan atau Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman Jawa Tengah menyerukan pesan kedamaian.
Pesan itu tertuang dalam pernyataan sikap yang dideklarasikan setelah doa lintas agama di Wisma Perdamaian, Kota Semarang.
Pernyataan sikap tersebut disampaikan untuk menyikapi perkembangan dinamika sosial politik yang terjadi akhir-akhir ini, baik di wilayah Provinsi Jawa Tengah maupun secara nasional.
Pernyataan sikap OKP Lintas Agama Jawa Tengah tersebut berisi tujuh poin penting. Berikut naskah lengkap pernyataan sikap tersebut.
Kami OKP Lintas Iman Jawa Tengah dengan penuh rasa tanggung jawab moral, kebangsaan, dan kemanusian, menyampaikan sikap sebagai berikut:
1. Menyampaikan Duka Cita.
Kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa yang terjadi belakangan ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dan para korban mendapatkan kedamaian sisi Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyerukan Ketenangan dan Kebijaksanaan.
Kami mengimbau masyarakat Jawa Tengah, khususnya pemuda lintas iman, agar tetap tenang, menahan diri, serta tidak terprovokasi oleh ajakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang beredar melalui media sosial, pesan berantai, atau berita yang belum jelas kebenarannya. Kandis damai adalah modal utama menjaga kehidupan bersama.
3. Mengingatkan Bahaya Benturan Adu Domba.
Kami menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap segala bentuk upaya adu domba antaragama, antarsuku, maupun antargolongan, serta benturan antara mayarakat dan aparat keamanan. Aspirasi dan pendapat hendaknya disampaikan dalam bingkai kebenaran, kasih, dan keadilan. Perbedaan adalah bagian dari demokrasi, tetapi jangan sampai diperalat untuk merusak persatuan dna kesatuan masyarakat Jawa Tengah.
4. Menolak Kekerasan dan Anarkisme
Kami menolak dengan tegas segala bentuk aksi anarkisme, perusakan fasilitas umum, maupun tindakan kekerasan yang mencederai ajaran agama dan nilai luhur bangsa. Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh konstitusi, namun harus diwujudkan dengan cara damai, bermartabat, dan beradab demi menjaga kehormatan rakyat dan bangsa.
Baca Juga: Solo Jadi Contoh! Unjuk Rasa Mahasiswa Berjalan Damai, Massa Gelar Salat Gaib untuk Affan
5. Mengajak Pemimpin dan Aparat Bertindak Adil dan Bijaksana.
Kami mengimbau seluruh pemimpin eksekutif, legislatif yudikatif, serta aparat keamanan untuk mendengar aspirasi rakyat dengan hati yang bijaksana dan penuh welas asih. Kepemimpinan tidak boleh digunakan untuk kepentingan kelompok semata, melainkan harus berpihak pada rakyat kecil yang lemah dan terpinggirkan. Kami mendesak aparat penegak hukum bertindak profesional, transparan, dan tidak bertindak berlebihan serta mengedepankan dialog serta mediasi dalam menangani situasi yang berkembang.
6. Memperkuat Persatuan dan Solidaritas Lintas Iman
Kami mengajak seluruh pemuda lintas iman di Jawa Tengah untuk memperkokoh persatuan, toleransi, dan solidaritas. Hanya dengan kebersamaan tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan, kita dapat menjaga Jawa Tengah tetap rukun, tenteram, dan harmonis dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kami berharap peristiwa ini menjadi cermin bagi para pemimpin bangsa untuk melakukan evaluasi dan refleksi bersama, agar mampu menjalankan kepemimpinan yang adil, tulus, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat. Dengan kepemimpinan yang berbelarasa dan berkeadilan, masyarakat akan merasakan hadirnya negara yang mengayomi, melindungi, serta menghadirkan kedamaian.
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Semoga Allah SWT 'senantiasa melindungi dan membimbing kita semua, serta menjaga Jawa Tengah tetap aman, rukun, dan damai dami keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Mari bersama kita komitmen untuk menjaga dan mengamankan Jawa Tengah demi persatuan, keadilan, dan kemanusiaan," kata perwakilan OKP Lintas Agama Jawa Tengah menutup deklarasi damai dan pernyataan sikap.
Adapun sebelum Deklarasi Damai dan Pernyataan Sikap OKP Lintas Agama lebih dulu digelar doa bersama. Ketua GP Ansor Jawa Tengah, Muchammad Shidqon Prabowo, mengatakan, doa bersama lintas iman yang dilakukan di Wisma Perdamaian bukan hanya simbol kebersamaan melainkan wujud nyata komitmen kita menjaga persatuan dan kesatuan republik ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
-
Tiga Lembaga Ekonom Kritik Pemerintah: Gelombang Demo Cerminan Gagal Kelola Ekonomi Berkeadilan!
Terkini
-
Unjuk Rasa Berujung Kerusuhan di Kota Solo, Ada 21 Warga Jadi Korban
-
Antisipasi Rusuh, Cerita Warga Solo Kompak Tutup Jalan Kampung Saat Demo
-
Demo Solo Jadi Contoh: Anggota DPRD, Polisi dan TNI Duduk Bareng Mahasiswa di Tengah Jalan
-
Kerugian Fasilitas Umum yang Rusak Demo Anarkis di Solo Capai Rp 13,8 Miliar
-
Sejumlah Anggota DPR Dinonaktifkan, Ini Komentar Pengamat Politik UNS