Ronald Seger Prabowo
Senin, 01 September 2025 | 21:40 WIB
Sejumlah warga menjadi korban saat aksi solidaritas dan unjuk rasa driver ojol di Kota Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Sejumlah warga menjadi korban saat aksi solidaritas dan unjuk rasa driver ojol di Kota Solo.

Dari data yang dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kota Solo ada sekitar 21 orang. 

Dari jumlah tersebut ada 8 orang yang mengalami luka, sedangkan korban sesak nafas ada 13 orang. Mereka pun ada yang dirawat di rumah sakit.

Wali Kota solo Respati Ardi, Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani hingga anggota DPRD Solo sempat menjenguk korban di rumah sakit. 

Meski demikian, Wali Kota Solo Respati Ardi menegaskan kalau situasi tetap aman terkendali hingga saat ini. 

Bahkan segala event yang sudah direncanakan juga masih bisa diselenggarakan sesuai rencana.

"Terkait penanganan administrasi menugaskan BPBD, Solo aman. Masih ada karnaval budaya, Solo Bersholawat di Zayed, aman semua,” terangnya saay ditemui di Mapolresta Solo, Minggu (31/8/2025). 

Wali Kota pun telah menetapkan status siaga darurat bencana usai aksi yang berujung kerusuhan. 

Status siaga darurat bencana tersebut diberlakukan selama tujuh hari ke depan mulai, Sabtu (30/8/2025) kemarin.  

Baca Juga: Ini Potret Fasilitas Umum di Kota Solo yang Rusak Usai Demo Anarkis

Untuk memaksimalkan pengamanan, wali kota meminta warga untuk ikut terlibat menjaga wilayahnya masing-masing. 

“Yang penting pendekatan ke warga untuk menjaga wilayahnya masing-masing. Kita sudah persiapan antisipasi,” tandasnya.

Wali kota minta warga agar tidak perlu khawatir meski ada status siaga darurat bencana. 

"Keadaan baik-baik saja, status bencana ini hanya administrasi saja. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, status  bencana ini status administrasi di dinas," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More