SuaraSurakarta.id - Nasib pilu menimpa seorang nenek berusia 78 tahun di Klaten, Jawa Tengah. Endang Wahyu Hidayati, pemilik kafe Alero Coffe & Eatary, harus berhadapan dengan hukum setelah dituduh menggelar acara nonton bareng (nobar) pertandingan sepak bola secara ilegal.
Tak tanggung-tanggung, ia kini dituntut membayar denda fantastis sebesar Rp 115,5 juta.
Semua bermula saat Endang menerima surat somasi atau peringatan hukum pada awal Juni 2024.
Surat tersebut menuduhnya telah menyelenggarakan nobar komersial di kafenya pada 11 Mei 2024, sebuah tuduhan yang membuatnya kaget bukan kepalang.
"Pada awal Juni 2024 saya mendapat surat somasi. Karena saya tidak tahu terus tanya ini apa, dijawab ini peringatan hukum mengenai masalah dikira kita menayangkan nobar," ujar Endang saat ditemui di kafenya di Desa Karanganom, Klaten Utara, Rabu (27/8/2025).
Keterkejutan Endang beralasan. Ia menegaskan tidak pernah ada pemberitahuan atau komunikasi sebelumnya.
"Itu tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu tapi tiba-tiba dapat surat somasi. Kalau ada komunikasi dulu, saya tidak akan kaget," imbuhnya.
Setelah membaca detail surat somasi, Endang langsung teringat bahwa pada tanggal yang dituduhkan, ia sedang menggelar acara kumpul keluarga besar, bukan nobar untuk umum.
"Saya sempat minta dan baca suratnya itu. Kejadiannya itu 11 Mei 2024, terus saya ingat kalau waktu itu pas ada acara halal bi halal keluarga, lha sopo to sing nyetel (lha siapa yang menyalakan TV)," katanya dengan logat Jawa yang kental.
Baca Juga: Drama Lahan Pasar Klaten: Warga Gugat Pemkab dan Sejumlah Lembaga Negara
Ia menjelaskan, acara tersebut merupakan rangkaian dari halal bi halal keluarga yang sebelumnya diadakan di Kaliurang dan ziarah ke Blora.
Sekitar 20 orang saudaranya mampir ke kafe untuk makan malam sekaligus melihat usaha yang baru dirintisnya.
"Karena pada ngumpul, saya manggil musik kebetulan sudah musik. Nah dilalah nggak ngerti siapa yang nyetel TV, karena remote TV ada di situ," ungkapnya.
Menurut kesaksian menantunya yang saat itu membantu di kafe, ada seorang pengunjung tak dikenal yang tiba-tiba mengambil foto ke arah televisi yang sedang menyala. Momen inilah yang diduga menjadi dasar laporan tersebut.
"Kalau misalnya didenda itu, kita kan nggak sengaja nyetel karena memang remote tv ada di situ. Itu tiba-tiba ada yang motret, itu yang tahu mantu saya yang kebetulan sedang bantu karena ada keluarga datang," jelas Endang.
Upaya mediasi yang coba ditempuhnya pun buntu. Belum sempat terlaksana, ia justru menerima surat panggilan pemeriksaan dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Absen Terus, Jokowi Didesak Hadir Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Palsu
-
Polri Kembali Tak Hadir, Sidang Citizen Lawsuit Ijazah Palsu Jokowi Dilanjutkan Mediasi
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Satresnarkoba Polres Sukoharjo Ungkap Peredaran Sabu 19,04 Gram, Ini Kronologinya
-
Hasil Sragen City Run 2025: Atlet Yonif 413/Bremoro Kostrad Raih Juara 2 dan 4