Ronald Seger Prabowo
Senin, 04 Agustus 2025 | 12:49 WIB
Event Soloraya Great Sale (SGS) 2025 resmi ditutup Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di De Tjolomadoe, Karanganyar, Minggu (3/7/2025), pukul 21.35 WIB. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraSurakarta.id - Event Soloraya Great Sale (SGS) 2025 resmi ditutup Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di De Tjolomadoe, Karanganyar, Minggu (3/7/2025), pukul 21.35 WIB.

Tak tanggung-tanggung, nilai transaksi ditutup pada angka Rp 10.783.268.789.290 dengan total frekuensi transaksi sebanyak 5.410.740.

"Hari ini Soloraya Great Sale 2025 kami tutup dengan nilai Rp 10,7 triliun. Ini luar biasa. Saya sebagai gubernur mengapresiasi kepada Kadin dan Bupati/Wali Kota se-Soloraya yang memberikan kontribusi," kata Ahmad Luthfi saat acara Closing Ceremony SGS 2025.

Capaian tersebut membuktikan aglomerasi Soloraya dalam rangka SGS 2025 akan dijadikan role model dalam membangun Jawa Tengah.

Tidak hanya di wilayah Soloraya, tetapi nanti akan ada eks karesidenan Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, dan lainnya. "Secara tidak langsung akan tumbuh perekonomian baru," kata Luthfi.

Ketua Pelaksana Soloraya Great Sale 2025, Ferry S Indiarto, mengatakan, event ini ditutup dengan nilai transaksi mencapai hampir Rp 10,7 triliun dari total frekuensi transaksi sebanyak 5,4 juta. Jumlah transaksi UMKM sekitar 232 ribu dengan nilai total Rp 222 miliar, transaksi di pasar tradisional sekitar 281 ribu dengan nilai total Rp 350 miliar. Selain itu juga terdapat transaksi menggunakan QRIS senilai total sekitar Rp 3,7 triliun.

"Terima kasih tak terhingga atas semangat dan dukungan yang dipercayakan dan dititipkan kepada kita semua. Terima kasih Pak Gubernur atas arahan, petunjuk, dan telah mengawal selama pelaksanaan SGS 2025," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Surakarta tersebut.

Pelaksanaan SGS 2025 sendiri mendapatkan apresiasi dari bebagai kalangan. Baik masyarakat, pelaku usaha, maupun kepala daerah di Soloraya. Seperti yang disampaikan oleh pelaku usaha Batik Giri Wastrapura Girilayu Karanganyar, Partinah.

Menurutnya, event SGS 2025 sangat bagus untuk mempromosikan produk dan mendorong penjualan. Produk batiknya saat ini lebih banyak dikenal oleh masyarakat di Soloraya maupun luar daerah.

Baca Juga: Pelototi Pencairan BSU di Boyolali, Ahmad Luthfi: Jangan Buat Judol!

"Adanya event ini penjualan meningkat sebanyak 50%. Banyak juga pembeli dari luar kota. Ini sangat mendukung UMKM dan berharap bisa diadakan kembali atau diagendakan secara rutin," ujarnya.

Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, mengacungi jempol. Menurutnya, SGS 2025 ini sangat berdampak pada perekonomian di Kota Surakarta. Ia berharap bisa berjalan secara berkelanjutan di tahun-tahun depan.

"Event ini memicu masyarakat untuk berbelanja. Pasar dan UMKM berjalan bagus," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo. Ia mengapresiasi kinerja Kadin Se-Soloraya yang menginsipirasi SGS 2025. Semangat aglomerasi ini ke depan Soloraya tidak bicara secara parsial tetapi sudah gotong royong.

"Kami optimistis ke depan Soloraya bisa lebih baik lagi. Harapannya tahun depan lebih rapi dan banyak tenant yang bergabung serta nilai transaksi lebih tinggi sehingga berdampak perekonomian masyarakat se-Soloraya," ungkapnya.

Load More