Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 18 Juli 2025 | 21:02 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan kerja di Boyolali, Jumat (18/7/2025). ANTARA/HO-Pemprov Jateng

SuaraSurakarta.id - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mewanti-wanti masyarakat yang menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar menggunakan uang secara bijak.

Hal itu ditegaskan Luthfi saat mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau pencairan BSU di Kantor Pos Indonesia Cabang Boyolali.

"Pesan saya, gunakan untuk kesejahteraan, jangan digunakan yang aneh-aneh seperti buat judol (judi online)," kata dia melansir ANTARA, Jumat (18/7/2025).

Dia menyebutkan bahwa setidaknya 436.986 pekerja di wilayah tersebut telah menerima pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) atau mencapai 69,2 persen dari alokasi sebanyak 631.569 orang.

Ahmad Luthfi menambahkan, realisasi pencairan BSU di Jateng tersebut sudah di atas rata-rata nasional yang mencapai 63,5 persen.

Khusus di Kabupaten Boyolali, realisasi BSU sudah mencapai 12.535 orang atau 68,3 persen dari jumlah alokasi sebanyak 18.366 orang. BSU yang dicairkan kepada masing-masing penerima senilai Rp600.000 untuk dua bulan.

Adapun sejak digulirkan pertama kali tahun 2020 oleh pemerintah pusat, BSU di Jateng sudah menjangkau lebih dari dua juta pekerja.

Ia menjelaskan bahwa tujuan pemberian bantuan tersebut adalah menjaga daya beli, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Sudah banyak (yang menerima) di tempat kita. Ini menunjang masyarakat untuk semua profesi. Artinya, kita tinggal me-'manage' agar tepat sasaran, terus digunakan pada porsinya bagi penerima. Itu yang paling penting. Kami melakukan pengawasan dari dinas ketenagakerjaan," katanya.

Baca Juga: Digelar Sebulan Penuh, Ahmad Luthfi Target Perputaran Ekonomi Soloraya Great Sale Rp 10 Triliun

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa Boyolali adalah tempat ketiga yang dikunjungi terkait pencairan BSU.

Ia juga berpesan agar BSU yang diterima digunakan dengan baik untuk kegiatan produktif, dan jangan sampai digunakan untuk judol (judi online), karena nanti akan dilacak dan bantuan akan dicabut.

"Gubernur, bupati, dan wali kota saya minta ikut memonitor agar bantuan terlaksana dengan baik, tepat sasaran, dan penggunaan untuk hal positif," jelas dia.

Seorang penerima BSU, Triningsih Sri Wulandari mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut, mengingat penghasilan dari kerja sebagai tenaga honorer tata usaha di SMPN 2 Ampel tidak mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

"Saya terima dua kali, tahun 2020 dan tahun ini. Sangat membantu, kalau honorer tahu sendiri gajinya berapa. Adanya bantuan sangat mendukung kebutuhan sehari-hari. Ini untuk konsumtif," paparnya.

Load More