SuaraSurakarta.id - Setiap tahun Kota Solo merayakan Hari tari Sedunia Acara dengan menggelar acara Solo Menari.
Di tahun ini, puncak Solo Menari 2025 diadakan di koridor Ngarsopuro, Solo, Selasa (29/4/2025), dengan melibatkan ratusan penari dari berbagai daerah dan beragam usia.
Adapun tema tarian massal yang diangkat adalah daun menari, yang mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dan merawat alam sebagai warisan untuk generasi mendatang.
Momentum Hari Tari Sedunia disambut meriah di Kota Solo pada Selasa (29/4/2025). Ya, even tahunan ini diperingati di Kota Bengawan dengan menghelat 24 jam menari yang berakhir pada Rabu (30/4/2025).
Salah satu yang merayakan kegiatan tersebut yakni di Pendopo Institut Seni Indonesia (ISI) Kota Solo. Sebanyak tujuh penari terpilih memulai aksi menari tanpa henti selama 24 jam penuh. Mereka mulai menari sejak pukul 06.00 WIB dan akan berakhir besok pagi di jam yang sama.
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta, GKR Wandansari mengatakan, pihaknya menampilkan Tari Srimpi Lopong dan fragmen Petilan Kusumo Yudho. Tari Srimpi Lopong diciptakan oleh Sinuhun PB VIII. Sedangkan, fragmen Petilan Kusumo Yudho merupakan karangan PB IV).
Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA), GKR Wandansari. Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA), GKR Wandansari.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Pak Puspo Wardoyo yang telah memberikan support kepada penyelenggaraan kegiatan ini," kata Pengageng Keraton yang akrab disapa Gusti Moeng tersebut.
Pihaknya berharap, Keraton Solo dapat terus melestarikan budaya. Kuliner
Baca Juga: Ramai Lagi Soal DIS, Wakil Wali Kota Solo: Belum Ada Pembicaraan
Melalui momentum Hari Tari Sedunia mampu menjadi wadah bagi para seniman tari untuk berekspresi, berkolaborasi, dan mempererat tali persaudaraan dalam dunia seni tari.
Ketua Umum 24 Jam Menari ISI Solo 2025, RM Pramutomo menjelaskan, gelaran tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-19. Keistimewaan acara ini yang selaras dengan perayaan Hari Tari Sedunia oleh aliansi tari dunia.
"Kegiatan ini diperingati di seluruh penjuru dunia. Dan kami, sudah memulai sejak 19 tahun lalu," ungkap Pramutomo kepada wartawan.
Menurutnya, ISI Solo berupaya menghadirkan pentas tari yang spektakuler dan berbeda setiap tahunnya.
"Selain 7 orang penari 24 jam, ada 2 orang musisi yang akan bermain instrumennya selama 24 jam," kata Pramutomo.
Untuk memeriahkan acara, lanjutnya, sebanyak 89 kelompok tari dari berbagai komunitas, sanggar, lembaga pendidikan tari, hingga penari dari mancanegara turut berpartisipasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Gebyar Promo Susu! Dancow, Frisian Flag, dan Indomilk Turun Harga di Alfamart
-
Kabel di Solo Semrawut, Fraksi PDIP Dorong Pemkot Lanjutkan Program Bawah Tanah
-
Wakil Wali Kota Solo Ungkap Kondisi Anak PAUD yang Dipotong Alat Vitalnya
-
Kejagung Limpahkan Kasus Bos PT Sritex dan 2 Petinggi Bank ke Kejari Solo
-
Maggot Masuk Desa Jati Sukoharjo, Solusi Sampah Sekaligus Sumber Cuan