SuaraSurakarta.id - Puluhan bangunan liar di Jalan Tentara Pelajar Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo dibongkar oleh petugas gabungan di Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Senin (28/4/2025).
Bangunan liar permanen dan semi permanen tersebut dibongkar karena berada di atas saluran air yang mengalir ke aliran Kali Anyar.
Pantauan di lapangan, bangunan liar tersebut dibongkar menggunakan alat berat backhoe. Petugas dan warga yang terdampak juga ikut membongkar sendiri.
"Bangunan yang dibongkar ini hampir keselurahan di atas saluran air. Harusnya di atas saluran air itu bebas tidak ada bangunan," kata Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD) Satpol PP Solo, Sapto Budi Santoso saat ditemui, Senin (28/4/2025).
Sapto menjelaskan adanya bangunan di atas saluran drainase ini akan berpengaruh saat pembersihan walet atau kotoran yang ada.
Karena kalau sudah tertutup tidak tahu kondisi saluran airnya seperti apa, akan menyulitkan petugas untuk mengecek.
"Saluran air inikan alirannya menuju ke Kali Anyar. Jangan sampai hilirnya ini akan menimpa limpahan air yang tidak tertampung dan akhirnya menyebabkan banjir," ungkap dia.
Menurutnya ada sekitar 50 an bangunan liar yang berdiri di atas saluran air. Itu ada bangunan permanen, ada juga semi permanen seperti kanopi di atasnya dan buat parkir, hunian hingga sebagai tempat usaha.
"Itu hampir 50-an bangunan liar yang berdiri baik permanen maupun semi permanen. Jadi itu yang dibongkar, kita juga tidak asal bongkar tapi kita teliti dulu aturan yang ada," sambungnya.
Baca Juga: Nekat Bawa Miras di Konser Iwan Fals, Puluhan Penonton Diciduk Polisi
"Itu sudah lama, ada juga yang sudah turun temurun dari orang tua," lanjut Sapto.
Sapto mengatakan dalam pembongkaran ini sempat ada penolakan dari warga. Tapi setelah dilakukan sosialisasi dan penjelasan terkait masalah ini, sehingga meraka paham dan minta ada yang bongkar sendiri.
"Alhamdulillah, yang namanya kita melakukan penertiban itu mestinya ada. Tapi begitu kita sampaikan hal-hal yang benar kepada warga dan bisa diterima," kata dia.
Untuk sosialisasi, lanjut dia, sudah dilakukan sebelum bulan ramadan kemarin. Kemudian disepakati untuk pembongkaran dilakukan saat ini.
"Sosialisasi sebelum puasa sudah kita lakukan, kemudian deadline waktu sampai 14 April. Maksimal mau dilakukan pembongkaran sendiri, monggo tapi itu diberi waktu sampai seminggu," jelasnya.
Sementara itu salah satu warga yang terkena, Bayu Pratama mengatakan tidak ada masalah bangunannya dibongkar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang