Rolan menjelaskan gunungan sampah yang ada di TPA Putri Cempo ini diperkirakan masih akan tinggi. Tapi itu tidak akan setinggi Gunung Lawu, karena sampah-sampah ini akan terus diolah.
"Kita memang mampu mengelola sekitar 120 ton sampah per hari dari 400 ton sampah yang datang. Gunungan sampah saat ini masih akan tinggi tapi saja janji tidak akan setinggi Gunung Lawu," tandasnya.
Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa pemerintah serius untuk menangani permasalahan sampah. Karena sampah itu menjadi salah satu isu dasar lingkungan yang belum selesai.
"Upaya serius dalam kabinet sekarang harus disampaikan ke seluruh masyarakat. Ada standing point bagaimana posisi pemerintah dalam rangka penanganan isu dasar lingkungan yang belum selesai, salah satunya sampah," ujar dia.
Baca Juga: Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Hanif mengatakan kedatangan ke PLTSa Putri Cempo ini untuk melihat penyelesaian sampah dengan mengubah sampah menjadi energi listrik.
Hal ini sesuai dengan Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah menjadi Energi Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
"Semenjak Perpres itu berjalan baru dua yang telah operasional (Solo dan Surabaya), sementara satu Palembang baru selesai kontruksi. Sedangkan sembilan masih struggle, presiden minta ada akselerasi dan itu tunggu Perpres," paparnya.
Hanif menambahkan Presiden Prabowo Subianto ingin masalah sampah cepat selesai, diantaranya sampah-sampah yang timbunan hariannya mencapai 1.000 ton per hari baik itu satu kabupaten atau beberapa kabupaten.
"Di Solo diharapkan agar mengoperasionalkan penanganan sampah sampai ke hulu dengan berbagai macam skema metodologi dan teknologinya. Kami ke sini ingin langsung melihat permasalahan di energi melalui gasifikasi di Putri Cempo," pungkas dia.
Baca Juga: Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Sebelumnya, Warga Kampung Jatirejo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres mengeluhkan dampak dari limbah operasional PLTSa Putri Cempo.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Kalahkan Barito Putera, Persis Solo Menjauh dari Zona Merah
-
Papan Bawah Memanas! Link Live Streaming Barito Putera vs Persis Solo
-
Jin BTS Siap Temui ARMY Lewat Tur Solo Perdana RUNSEOKJIN_EP.TOUR
-
Perpres Sampah Mangkrak? Menteri LH Ungkap Kendala dan Janji Percepatan
-
3 Karakter Akan Bersinar di Anime Solo Leveling Season 3, Ada Favoritmu?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita