SuaraSurakarta.id - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa Putri Cempo hanya mampu mengolah sampah di Solo sekitar 120 ton.
Padahal produksi sampah di Solo mencapai sekitar 400 ton sampah per hari.
"Jadi kalau Solo produksi sampah sekitar 400 ton perhari. Kita baru bisa mengolah sampah Solo itu hanya 120 ton saja," terang GM PLTSa Putri Cempo Solo Rolan Papahan saat ditemui usai mendampingi Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Jumat (18/4/2024).
Rolan mengatakan target sampah Agustus 2025 kedepan PLTSa itu bisa mengcover semua sampah yang masuk ke sini.
Baca Juga: Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Saat ini ada beberapa bangunan yang sedang dikerjakan untuk pemrosesan sampah di PLTSa.
"Target sampai bulan Agustus kedepan, kita sudah bisa mengcover semua sampah yang masuk. Kita sudah ada beberapa bangunan yang kita kembangan, kebetulan baru dicor. Kita bangun 3000 meter lagi untuk pemrosesan sampah," ungkap dia.
Selama ini, lanjut dia, produksi di PLTSa Putri Cempo rata-rata 1,6 megawatt listrik per jam. Itu dengan pemusnahan sampahnya di 80 ton sampah kering per hari.
"Jadi kalau 80 ton sampah kering per hari itu sekitar 140 ton dari sampah basahnya. Produksi listriknya itu dirata-rata 1,6 megawatt listrik," katanya.
Saat disinggung ada rencana sampah dari daerah lain yang dibuang ke TPA Putri Cempo, Rolan menyebut akan fokus terlebih dahulu sampah yang ada sekarang ini.
Baca Juga: Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
"Itu tadi dicanangkan seperti itu, tapi kita jangan merambah luas dulu. Yang di depan mata dulu yang kita atasi, baru nanti istilahnya kita akan kembangkan ke arah sana," jelas dia.
Rolan menjelaskan gunungan sampah yang ada di TPA Putri Cempo ini diperkirakan masih akan tinggi. Tapi itu tidak akan setinggi Gunung Lawu, karena sampah-sampah ini akan terus diolah.
"Kita memang mampu mengelola sekitar 120 ton sampah per hari dari 400 ton sampah yang datang. Gunungan sampah saat ini masih akan tinggi tapi saja janji tidak akan setinggi Gunung Lawu," tandasnya.
Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa pemerintah serius untuk menangani permasalahan sampah. Karena sampah itu menjadi salah satu isu dasar lingkungan yang belum selesai.
"Upaya serius dalam kabinet sekarang harus disampaikan ke seluruh masyarakat. Ada standing point bagaimana posisi pemerintah dalam rangka penanganan isu dasar lingkungan yang belum selesai, salah satunya sampah," ujar dia.
Hanif mengatakan kedatangan ke PLTSa Putri Cempo ini untuk melihat penyelesaian sampah dengan mengubah sampah menjadi energi listrik.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi
-
Pilih Salat Ied di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Wapres Gibran Kurban Sapi Berat 1 Ton