Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 13 April 2025 | 18:18 WIB
Satresnarkoba Polresta Solo berhasil mengungkap kasus tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis sabu seberat kurang lebih 1,04 gram. [Dok Humas Polresta Solo]

Narkoba yang disuntikkan dapat memicu terjadinya infeksi Hepatitis B, Hepatitis C, bahkan gagal hati akibat jarum suntik yang tidak steril, yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ hati.

3. Kerusakan Paru-paru

Beberapa jenis narkoba, seperti ganja dan kokain, dapat menyebabkan iritasi paru-paru serta meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan bronkitis kronis.

4. Penyakit Kardiovaskular

Baca Juga: Arus Mudik di Solo Lancar, Operasi Ketupat Candi Diapresiasi Warga

Penggunaan obat terlarang, seperti kokain, amfetamin, dan heroin, dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, penyempitan pembuluh darah, hingga irama jantung tidak teratur. Semua ini dapat menghambat aliran darah ke otot jantung, dan meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

5. Melemahkan Kekebalan Tubuh

Penggunaan narkoba dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan menghambat kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

6. Hilangnya Keseimbangan Tubuh

Narkoba dapat mempengaruhi sel-sel otak yang mengendalikan koordinasi gerakan tubuh, serta organ keseimbangan di telinga. Hal ini dapat menyebabkan pecandu narkoba mudah kehilangan keseimbangan tubuh.

Baca Juga: Astaga! Takbiran Keliling Sambil Mabuk dan Bawa Obat Terlarang, Pria Ini Dikukut Polisi

Dampak buruk narkoba tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik dan mental saja, tapi juga kualitas hidup penggunanya hingga ke masa depan. Untuk itu, pahami sebaik-baiknya bahaya narkoba bagi kesehatan mental dan fisik, serta lakukan langkah-langkah pencegahan sejak dini.

Load More