SuaraSurakarta.id - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo akan mengkaji dan melakukan investigasi terkait kasus meninggalnya santri Ponpes Al Quran Az Zayidiy Sukoharjo.
Ini dilakukan untuk memberikan tindakan atau sanksi yang dijatuhkan ke ponpes tersebut.
"Ketika pondok itu sudah dapatkan izin operasional berati sudah sesuai regulasi ketentuan yang ada. Cuma itukan kasus, nanti kita kaji dulu seperti apa untuk tindakan belum bisa disampaikan," terang Kepala Kemenag Sukoharjo, Muh. Mu'alim saat ditemui, Rabu (18/9/2024).
Mu'alim mengatakan rencana akan minta konfirmasi dan klarifikasi ke pihak pondok terkait masalah ini.
Baca Juga: Diduga Korban Kekerasan, Ini 4 Fakta Tewasnya Santri Asal Solo
Dari Kemenag sudah minta nomor kontak pengelola atau yayasan belum ada respon apapun.
"Untuk sementara kita konfirmasi, kita kemarin minta nomor pengelola atau yayasan nya belum direspon sampai sekarang. Maka ini kita ke rumah duka dulu, setelah ini akan datang ke pondok juga untuk minta konfirmasi," ungkap dia.
Adanya kasus seperti itu jelas sangat disayangkan sekali. Padahal himbauan selalu dilakukan agar mengelola pondok dengan ramah, kelola pondok ramah anak dan aman.
Setiap dua bulan sekali, Kemenag selalu melakukan pertemuan dalam bentuk Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP).
"Himbauan itu sudah sering dilakukan, karena program Pak Kakanwil Kemenag Jateng itu kelola lah sekolah dan pondok yang ramah sudah dicanangkan. Jelas kita menyayangkan adanya kasus ini," sambungnya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Terduga Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Santri Asal Solo
Mu'alim mengaku baru tahu ada kasus itu, Selasa (17/9/2024) sore kemarin. Itu pun dari pegawai kemenag.
Berita Terkait
-
Anggota Protokoler Kapolri Minta Maaf usai Toyor dan Ancam Jurnalis ANTARA di Semarang!
-
Ajudan Kapolri Berulah, Komnas HAM Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis
-
Kasus Polisi Toyor Jurnalis saat Kawal Kapolri, Ipda E Akhirnya Minta Maaf: Saya Menyesal
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Polri Akan Usut Kasus Ajudan Kapolri Ancam Tempeleng Jurnalis di Semarang
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
Terkini
-
Bom Waktu Mobil Esemka 'Meledak' di Solo: Jokowi dan Ma'ruf Amin Digugat Warga
-
Kontroversi Revisi KUHAP: Penyidik Berhak Ciduk Langsung, Begini Analisis Pakar Hukum UNS
-
Rencana Bakal Dipekerjakan Lagi, Eks Buruh PT Sritex: Belum Ada Kepastian
-
Viral Sejumlah Kendaraan Mogok Usai Isi Pertalite di SPBU Trucuk Klaten
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor