SuaraSurakarta.id - Desakan agar Muhammad Mardiono mundur sebagai Plt Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus bermunculan. Kali ini, desakan mundur muncul dari akar rumput PPP di Jawa Tengah.
Ketua DPC PPP Solo Edy Jasmanto menilai, desakan agar Mardiono meletakkan jabatan cukup masuk akal apabila melihat hasil Pileg 2024 dimana PPP tak lolos ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold sebesar (PT) sebesar 4 persen.
"Ukuran kegagalannya kan gampang. Dulu lolos sekarang tidak lolos ya sudah kelihatan kemundurannya," kata Edy Jasmanto, Rabu (11/9/2024).
Edy memaparkan, ada dua langkah kongkret yang harus dilakukan saat ini. Pertama mendesak Mardiono untuk secepatnya mundur.
Jika langkah itu tak kunjung dilakukan, pihaknya mendesak segera digelar muktamar PPP untuk memilih ketua umum yang baru.
"Kalau nggak mau mundur ya muktamar dipercepat saja. Biar terbukti nanti di muktamar beliau mau maju lagi apa mundur. Biar jelas semua," paparnya.
Lebih lanjut, Edy Jasmanto menilai mundurnya Mardino juga sebagai langkah menyelamatkan PPP untuk menghadapi Pilkada lima tahun mendatang.
"Partai lain saja sudah menggelar pemilihan ketua umum, padahal mereka lolos lho. Ini PPP nggak lolos malah diam saja," jelas Edy.
Hal senada juga disampaikan Pengurus DPC PPP Kebumen Agus Hamim. Dia menilai mundurnya Maridono jadi langkah kongket untuk menyelamatkan partai.
Baca Juga: Tak Lolos Parliamentary Threshold, PPP Solo Tuntut Muktamar Luar Biasa
Pihaknya cukup merasakan beratnya menghadapi Pileg 2024 lalu yang seolah-olah dibiarkan bertarung sendiri tanpa adanya bantuan dari pusat.
"Itu berpengaruh dengan hasil di Pileg kemarin. Padahal kami sudah mati-matian untuk menggerakkan PPP," ucapnya.
"Makanya kami sangat mendukung desakan agar Pak Mardiono segera mundur dari Plt Ketum PPP," tambah dia.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jateng menilai partainya dibawah kepemimpinan Muhammad Mardiono sudah mengalami disorientasi.
Hal itu ditengarai dengan tidak jelasnya arah kebijakan DPP PPP dalam Pileg, Pilpres Hingga Pilkada 2024. Penilaian disorientasi ini dikemukakan Wakil Ketua DPW PPP Jateng, Ulwan Hakim.
"Kami menilai DPP PPP dibawah kepemimpinan Mardiono sepertinya sudah stagnan atau telah mengalami disorientasi. Itu bisa kita lihat dari ketidakmampuannya dalam mengelola manajemen organisasi politik yang mengakibatkan PPP tidak lolos Parlementary Threshold (PT)," tegas Ulwan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus
-
Mengenang Kedekatan Sang Maestro Dalang Ki Anom Suroto bersama Puspo Wardoyo
-
Sempat Ditunjukkan Ijazah Asli Jokowi, Ini Respon Relawan Projo
-
Budi Arie Akui Ada Arahan dari Jokowi, Tetap Dukung Pemerintah Prabowo-Gibran