Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 12 Agustus 2024 | 18:37 WIB
Masjid Agung Surakarta akan memfasilitasi masyarakat yang akan menjalankan ibadah saat bulan ramadan tapi tetap menjalankan protokol kesehatan ketat. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Pemkot Solo  akhirnya menyalurkan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk revitalisasi sejumlah titik di Keraton Solo.

Anggaran itu berasal dari dana hibah pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).

"Sebetulnya anggaran sebesar Rp15,5 miliar, namun hasil lelang Rp14 miliar," kata Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo Agus Hariyadi dilansir dari ANTARA, Senin (12/8/2024).

Ia mengatakan anggaran tersebut untuk pengerjaan Masjid Agung Solo dan Siti Hinggil selatan Keraton Solo yang mulai rusak.

Baca Juga: Pembukaan Pintu Kori Kamandungan, Ini Sederet Keponakan dan Cucu yang Menang Lawan Raja Keraton Solo

"Seperti masjid itu kan karena faktor usia. Bagian saka guru sudah banyak yang berlubang karena dimakan rayap," katanya.

Selain itu, yang juga akan dikerjakan yakni memperbaiki kamar mandi dan tempat wudhu masjid. Selanjutnya, untuk tempat parkir akan sedikit diturunkan agar masjid lebih terlihat dari luar.

Selain itu, dikatakannya, yang juga akan dilakukan penguatan struktur masjid yang mulai lapuk. Sedangkan untuk bagian Siti Hinggil selatan, juga akan diperkuat bagian landscape.

"Kami akan pasang paving di sana," jelas dia.

Untuk pengerjaan akan dilakukan setelah selesai Sekaten yang rencananya berlangsung pada 23 Agustus-22 September 2024.

Baca Juga: Dibalik Kemegahannya, Pintu Kori Kamandungan Keraton Solo Punya Spesifikasi Unik Lho

"Pengerjaan ini berkontrak sampai dengan Desember 2024," paparnya.

Petinggi LDA Keraton Solo GKR Wandansari Koesmoertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng memberikan apresiasi terkait revitalisasi tersebut.

Ia juga berharap nantinya revitalisasi juga bisa menyentuh bagian Sanggabuana yang ada di kawasan dalam keraton.

"Sebetulnya Sanggabuana itu kan ikon Kota Solo dan keraton. Kerusakannya nyata, sangat disayangkan kalau tidak segera direvitalisasi," katanya.

Oleh karena itu, ia berharap revitalisasi dapat dilakukan secara bertahap.

Load More