Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Rabu, 27 Desember 2023 | 19:22 WIB
Air Sungai Bengawan Solo tampak hitam akibat limbah yang diduga berasal dari industri alkohol yang berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. (ANTARA/Aris Wasita)

SuaraSurakarta.id - Pencemaran Sungai Bengawan Solo harus menjadi perhatian banyak pihak. Tak hanya Pemerintah Kota Surakarta, tetapi juga harus melibatkan pemda sekitar sungai terpanjang di Jawa Tengah tersebut.

Kepala Bidang Penataan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Budiyono mengatakan koordinasi lintas daerah terus dilakukan khususnya di wilayah Solo Raya.

"Kami dengan teman-teman LH (Dinas Lingkungan Hidup) saling menyampaikan informasi," katanya di Solo pada Rabu (27/12/2023).

Ia tidak memungkiri, pencemaran yang terjadi di Sungai Bengawan Solo diduga berasal dari industri alkohol yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Ini Tips Konsumsi Nasi Putih untuk Penderita Diabetes, Ternyata Perlu Dikombinasi dengan Sayuran dan Lauk Pauk Tertentu

Meski demikian, diakuinya, hingga saat ini masalah tersebut belum teratasi dengan baik.

"Kami sudah sampaikan, tiga bulan sekali ada pertemuan. Koordinasi selama ini sifatnya melakukan pendekatan. Memang selama ini berkaitan dengan pembuangan limbah ke anak sungai Bengawan Solo belum tuntas 100 persen," katanya.

Menurut dia, tidak mudah menyediakan instalasi pengolahan limbah bagi industri. Kondisi ini diperparah pada saat kemarau tingkat pencemaran makin tinggi akibat volume air sungai yang menurun drastis.

Sementara itu, ia berharap ke depan Sungai Bengawan Solo segera bebas dari pencemaran mengingat sungai tersebut merupakan sumber air bersih terutama di wilayah Kota Surakarta.

Ia mengatakan saat ini juga masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) terkait penanganan daerah aliran Sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Cek Sistem Rem Sebelum Liburan dengan Kendaraan Pribadi, Ini Caranya

"Di samping menunggu Perpres, upaya secara rutin kami lakukan, namun tidak semudah yang kita bayangkan. Edukasi ke industri kecil tidak mudah dilakukan," katanya.

Load More