SuaraSurakarta.id - Penderita Diabetes sering diimbau tidak mengkonsumsi nasi putih agar tidak berimbas ke gula darah. Lalu apakah tak bisa mengkonsumsi nasi?
Dokter spesialis gizi klinik dr. Cindy J. Pudjiadi, Sp.GK, membagikan tips mengonsumsi nasi putih bagi penderita diabates agar aman terhadap gula darah.
Dr. Cindy mengatakan penderita diabetes tetap perlu mengonsumsi karbohidrat tetapi dalam porsi yang sesuai.
Pilihan terbaik bagi penderita diabetes adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah dan roti gandum, karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.
Baca Juga: Mencegah Anak Terpapar Mycoplasma Pneumonia, Dokter Sarankan Dua Cara Ini
Namun, bagi penderita diabetes yang ingin mengonsumsi nasi putih, dr. Cindy menyarankan untuk mengombinasikannya dengan lauk pauk dan sayur untuk menurunkan indeks glikemik.
"Jadi di nasi merah itu kan ada vitamin, mineral, dan serat. Nah kita bikin nasi putih itu ada tambahan vitamin, mineral dan serat. Caranya tambahkan sayur yang banyak. Adanya sayur yang banyak itu akan mendapatkan serat, vitamin, dan mineral di situ. Jadi jangan hanya makan nasi putih saja tanpa adanya tambahan teman-temannya tersebut," ujarnya dikutip dari ANTARA pada Sabtu (16/12/2023).
Dalam konteks pembatasan konsumsi, dr. Cindy mengatakan penderita diabetes perlu menghindari mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti donat dan minuman kemasan.
Dia mengingatkan bahwa donat dan minuman kemasan seringkali mengandung jumlah gula yang tinggi, yang dapat berdampak negatif pada kadar gula darah.
Dr. Cindy juga memberikan panduan camilan yang sehat bagi penderita diabetes. Buah utuh, kacang rebus, atau tomat ceri bisa menjadi pilihan yang baik, tetapi perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Baca Juga: WHO: 80 Persen Penduduk Dunia Konsumsi Obat Herbal Tradisional, Peluang Industri di Indonesia
Dia menekankan bahwa porsi dan jenis asupan bagi penderita diabates harus disesuaikan dengan faktor-faktor individu seperti usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.
"Jadi kalorinya itu tidak ada yang baku untuk semua orang karena ditentukan dari umurnya, dari jenis kelaminnya, berat badannya, tinggi badannya, aktivitasnya, dan kondisi kesehatan masing-masing. Jadi ada masing-masing porsinya dan kita mesti batasi yang manis-manis dan mengandung gula," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak