SuaraSurakarta.id - Sejumlah kantor desa di Kabupaten Sragen dapat kiriman benda misterus.
Setelah dicek, bungkusan itu ternyata berisi kembang kantil, telur, dan beras kuning.
Informasi yang diterima Suarasurakarta.id, kiriman kembang kantil yang lainnya terjadi di kantor desa di Kecamatan Sambungmacan. Yakni di Desa Banaran, Desa Plumbon, Desa Toyogo, Desa Bedoro, dan Desa Banyurip.
Bungkusan kembang kantil dan yang lainnya itu ditemukan di halaman kantor desa.
Camat Sambungmacan, Budi Santoso mengatakan beberapa kantor desa itu dapat kiriman bungkusan kembang kantil.
Ia mendapat laporan itu dari perangkat desa lewat pesan Whatsapp (WA), Selasa (28/11/2023) kemarin.
"Hari Selasa itu ada informasi lewat pesan WA dari perangkat desa. Yang pertama itu pak lurah Bedoro yang share, terus teman-teman yang lain mencari ternyata ada," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya siapa yang menaruh dan tujuannya apa tidak tahu. Karena informasi yang diterima itu ada yang menaruh kembang kantil.
"Tujuannya apa saya tidak tahu, yang taruh siapa juga tidak tahu. (Apakah ada yang sakit di situ?) Tidak ada," katanya.
Baca Juga: Buntut Dugaan Intervensi Jelang Pemilu 2024, Kepala BIN Didesak Mundur
Ketika ditanya apakah kiriman bungkusan yang berisi kembang kantil itu ada hubungannya dengan politik mengingat ini menjelas Pemilu 2024, Budi mengaku tidak tahu.
"(Ada hubungannya sama pemilu?) Tidak tahu," sambung dia.
Budi meminta berbagai pihak untuk membuat suasana yang tidak enak. Jadi berpikiran positif saja bahwa itu untuk keselamatan.
"Yang pasti kita jangan membuat suasana tidak enak. Kita positif thinking saja bawah itu ada orang yang pengin berdoa untuk keselamatan kita bersama," terangnya.
Sementara itu Kepada Desa (Kades) Bedoro, Pri Hartono mengatakan bahwa kejadian ini baru pertama kali terjadi.
"Kejadiannya itu Selasa kemarin, isinya ada kembang kantil. Itu ditemukan di halaman kantor desa pagi sekitar jam 08.00 WIB oleh penjaga kantor," ungkap dia.
Setelah ada kejadian ini, lalu di share di grup WA khususnya grup kecamatan ternyata dibeberapa desa juga mengalami hal yang sama. Itu di Desan Banaran, Plumbon, Toyogo terus Banyurip.
"Saat saya share di grup kecamatan itu ternyata desa lain juga mengalami hal yang sama," imbuhnya.
Diakuinya selama menjabat kades dua periode baru kali ini mengalami kejadian seperti ini. Saat menemukan sempat cari tahu sampai keliling keliling sampai di rumah terus di cari halaman rumah rumah perangkat desa tidak ada.
"Ini semacam bareng-bareng. Kita bakar aja tapi ada tulisan tapi beda-beda per desa," ucapnya.
Ditambahkan kembang kantil kalau kata orang jawa itu seperti sayang biar di welas asih. Hanya saja waktu pertama sempat kaget banget dan itu juga ditemukan beberapa di desa lain.
"Mungkin tujuannya ya untuk 2024, tidak tahu arahnya. Ini heboh banget kemarin khususnya di kalangan perangkat desa," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kena Reshuffle Prabowo Subianto, Jokowi Akan Segera Bertemu Budi Arie
-
Ijazah SMA Gibran Dipermasalahkan, Jokowi: Nanti Punya Jan Ethes Juga?
-
RUU Perampasan Aset, Jokowi: 3 Kali Mendorong, Tapi Tidak Ditindaklanjuti DPR
-
Jokowi Buka Suara Soal Purbaya Yudhi Sadewa Pengganti Sri Mulyani
-
Diusulkan 5 PAC, Tak Ada Karpet Merah Rheo Fernandes, Meski Putra Ketua DPC PDIP Solo