Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 24 November 2023 | 16:57 WIB
Kepala Desa Nglembu, Sutoto saat dimintai keterangan soal paguyuban ASN di Balai Desa Nglembu Sambi Boyolali, Kamis (23/11/2023). [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraSurakarta.id - Masyarakat di Kabupaten Boyolali dihebohkan dengan kabar peretemuan Paguyuban ASN (Aparatur Sipil Negara) yang membahas pemenangan Pemilu 2024.

Pertemuan itu berlangsung di Balai Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Senin (20/11/2023) lalu.

Kepala Desa Nglembu, Sutoto buka suara terkait dengan pertemuan itu.

Menurutnya, paguyuban ASN Desa Nglembu memang minta izin menggunakan gedung balai desa setempat untuk menggelar pertemuan.

Baca Juga: Cerita Pilu Kakek yang Cucunya Berusia 16 Bulan Meninggal Tertimpa Pondasi di Boyolali

Namun, kalau soal video yang beredar ada pertemuan Paguyuban ASN membahas soal Pemilu 2024 tersebut, kemungkinan memang ada, tetapi dirinya tidak ikut dalam pertemuan itu.

"Saya mengetahui video yang beredar itu, dari media. Dalam video itu, mestinya pengurus ASN yang mengikuti pertemuan itu. Soal minta izin itu, dari seorang ASN Nglembu," kata Sutoto dilansir dari ANTARA, Jumat (24/11/2023).

Menyinggung soal paguyuban ASN yang ditarik dana untuk peserta partai politik itu, dan kemudian sudah dikembalikan, kata dia, terkait hal tersebut dirinya tidak mengetahui.

"Saya dengan hal itu, tidak mengetahui. Tapi, yang beredar di media itu, katanya ada iuran kemudian sudah dikembalikan lagi," katanya.

Menurut dia, dirinya memantau hanya sebatas itu, karena tidak termasuk di dalam anggota paguyuban ASN tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Tertimpa Tanah Longsor, Balita 16 Bulan di Boyolali Meninggal Dunia

Dia menjelaskan, jumlah ASN ada sekitar 40 orang di desa ini.

Sedangkan jumlah warga di Desa Nglembu sekitar 2.300 jiwa dan yang masuk daftar pemilihan umum sekitar 1.710 orang. Namun angka tersebut kemungkinan berubah karena ada yang meninggal, pindah domisili dan lainnya.

Dia menjelaskan, mayoritas warga Desa Nglembu adalah penggarap lahan pertanian atau buruh tani. Jadi yang mempunyai lahan pertanian hanya beberapa dan warga banyak yang sebagai penggarap lahan saja.

Dia menjelaskan kondisi warga Desa Nglembu menghadapi pemilu yang sudah berlangsung beberapa kali sebenarnya biasa-biasa saja.

Dengan adanya kasus tersebut yang sudah sampai dibicarakan nasional, dia berharap warga masyarakat menyambut Pemilu 2024 dengan riang gembira, dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar, mendatangi ke TPS masing-masing sesuai dengan jadwal dan pilihannya masing-masing.

Load More