SuaraSurakarta.id - Balita berusia 16 bulan asal Dukuh Ngemplak RT 02 RW 01 Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali meninggal usai tertimpa pondasi pembatas rumah sebelahnya, Rabu (15/11/2023).
Sebelum kejadian korban bermain hujan-hujanan di depan rumah. Lalu oleh ibunya Ratna Kristiani (36) diajak masuk ke rumah mau ditidurkan.
Kemudiannya keduanya masuk menuju ruang tengah, posisinya itu tiduran sambil menyusui anaknya.
"Itu habis main di depan rumah pas hujan-hujan, main becek-becek itu kan senang. Terus dibawa masuk dan mau menidurkan," ujar kakek korban, Turimin Tresno (56) saat ditemui, Kamis (16/11/2023).
Baca Juga: Lagi-lagi Kecelakaan Maut di Tol Boyolali, 1 Orang Tewas Setelah Minibus Tabrak Truk
Tak berselang lama, lanjut dia, tiba-tiba pondasi batas rumah roboh dan menimpa tembok rumah anaknya. Anak dan cucunya pun ikut tertimpa reruntuhan pondasi dan tembok rumah.
"Jadi pondasi yang roboh itu langsung menimpa anak dan cucu saya. Cucu saya langsung meninggal, kalau anak saya luka-luka dan sempat tak sadarkan diri lalu dibawa ke rumah sakit semua," katanya.
Saat kejadian tertimpa reruntuhan itu, anaknya sempat mendengar tangisan cucunya. Terus tak berselang lama tidak ada suaranya.
"Perasaan anak saya itu kalau cucu saya sudah meninggal. Anak saya juga sempat teriak minta tolong," sambung dia.
Turimin mengakui saat kejadian di rumah karena kerja. Bahkan anak dan cucunya tetangga jauh, karena yang dekat kebetulan tidak ada di rumah.
Baca Juga: Awali Safari Politik, Gibran Kunjungi UMKM di Boyolali
"Katanya itu untuk mengangkat bongkaran pondasi dua orang tidak kuat jadi harus beberapa orang karena berat. Saya dan istri memang tidak ada di rumah waktu kejadian," imbuh dia.
Menurutnya pondasi yang roboh itu sepanjang 12 meter dengan tinggi tiga meter. Jadi yang temboknya yang jebol itu dari ruang tengah sampai kamar mandi dibelakang roboh.
"Kejadian itu sekitar jam 3 sore dan masih turun hujan. Jadi pondasi roboh terus menimpa tembok rumah anak saya," terangnya.
Untuk kondisi anaknya masih di rumah sakit dan rencana mau dioperasi. Karena dada sebelah kiri patah, dipergelangan tangan meleset, badannya itu terasa sakit semua.
"Kondisinya sekarang sadar. Cucu saya juga terluka di bagian dengkul, tangan dan yang lainnya," pungkas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
-
Panduan Membentuk Pola Makan Sehat untuk Balita, Cerdaskan Si Kecil dengan Gizi Optimal
-
Bolehkah Teh untuk Balita? Ketahui Dampaknya untuk Kesehatan
-
Viral Pengasuh Cekoki Balita Obat Steroid Biar Gemoy dan Nafsu Makan, Ortu Wajib Tahu Bahayanya buat Anak!
-
Viral Balita Dicekoki Streroid Agar Gemuk, IDAI Minta Pengawasan Penjualan Obat Keras Diperketat
-
Penurunan Stunting di Indonesia: PR Jokowi untuk Pemerintahan Prabowo
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga
-
Penemuan Mayat di Sragen: Pedagang Asongan Hendak Tawarkan Jajanan, Malah Temukan Sopir Bersimbah Darah
-
Calon Kepala Daerah Ramai-ramai Sowan ke Jokowi, FX Rudy Buka Suara
-
Solo Ikut Kebagian, GoTo Group Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di 13 Kota
-
Temui Pelaku UMKM dan Pendidik Non Formal, Respati-Astrid Komitmen Keluarkan Kartu Pahlawan Masyarakat