SuaraSurakarta.id - Masyarakat Solo atau Surakarta patut berbangga mempunyai Raja Mangkunegara III.
Pasalnya raja ini adalah sosok yang peduli dengan pendidikan dan kebudayaan serta fokus untuk mengembangkan keduanya di Tanah Surakarta.
Masing-masing pemimpin mempunyai berbagai kontribusi untuk wilayahnya yang dipimpin.
Salah satunya adalah Raja Mangkunegara III yang mendapatkan kesempatan untuk memimpin Pura Mangkunegaran selama beberapa tahun.
Sebagai pemimpin Raja Mangkunegara III, dirinya percaya kalau kebudayaan dan pendidikan menjadi sesuatu yang harus ditingkatkan.
Oleh karenanya sangat menarik untuk menilik lebih jauh mengenai profil Mangkunegara III.
Profil Raja Mangkunegara III
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara III lahir tanggal 16 Januari 1803 dengan nama Raden Mas Sarengat.
Ayahnya bernama Kanjeng Pangeran Aria Natakusuma sedangkan ibunya bernama BRAy Sayati, putri Mangkunegara II.
Baca Juga: Mengintip Pura Mangkunegaran, hingga Tempat Terlarang yang Hanya Boleh Dikunjungi Keluarga Keraton
Mangkunegara III menerima pendidikan yang komprehensif, termasuk dalam sastra Jawa, studi Islam, dan bahasa asing.
Mangkunegara III naik takhta pada tahun 1835 setelah kematian ayahnya tanggal 31 Januari 1822 saat usianya 20 tahun.
Awal pemerintahannya ditandai dengan upaya untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya dan membangun Mangkunegaran sebagai kerajaan yang berkembang. Dirinya merestrukturisasi administrasi, mereformasi militer, dan memulai proyek pembangunan ekonomi.
Mangkunegara III adalah penguasa progresif yang menyadari perlunya modernisasi dan reformasi. Dia memperkenalkan pendidikan gaya Barat, mendirikan mesin cetak, dan mendorong studi sains dan teknologi.
Serta menerapkan reformasi di bidang pertanian dan perdagangan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi kerajaan.
Selain itu Mangkunegara III adalah pendukung setia budaya Jawa dan secara aktif mempromosikan pelestarian dan pengembangannya. Ia mendirikan Museum Mangkunegaran, yang menyimpan banyak koleksi artefak dan manuskrip Jawa. Sekaligus melindungi seniman, musisi, dan penulis, membina adegan budaya yang dinamis di Mangkunegaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025