SuaraSurakarta.id - Surakarta alias Solo dikenal memiliki dua keraton, salah satunya adalah Pura Mangkunegaran. Istana tersebut masih digunakan sebagai pusat pelestarian kesenian dan kebudayaan masyarakat Jawa serta sebagai penyimpanan benda-benda bersejarah.
Seperti diketahui, Pura Mangkunegaran dibangun pada 1757 oleh Raden Mas Said alias Pangeran Sambernyawa yang kemudian lebih dikenal dengan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.
Meski telah dibangun berabad-abad yang lalu, akan tetapi Pura Mangkunegaran masih eksis hingga era modern seperti sekarang ini. Bahkan, tempat tersebut masih menjadi objek wisata wajib untuk setiap pengunjung yang datang ke Solo.
Setiap wisatawan yang berkunjung ke Keraton akan didampingi oleh seorang pemandu (guide) untuk menjelaskan tempat-tempat dan sejarah istana. Pada saat memasuki istana, para wisatawan akan dipinjami kain dan tas untuk menyimpan alas kaki pada area-area tertentu.
Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Keraton Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran di Solo
Tempat pertama yang akan dikunjungi oleh para wisatawan biasanya adalah Pendapa Ageng. Di tempat ini, para wisatawan diwajibkan untuk melepas alas kaki. Pada area tersebut wisatawan akan merasakan sensasi dinginnya marmer yang diimpor langsung dari Italia.
Lantai tersebut semula berwarna putih, akan tetapi menjadi kecoklatan lantaran sempat terendam banjir setinggi 2 meter pada 1966. Uniknya, terdapat bagian tengah lantai yang masih tetap berwarna putih. Di sini pula, para wisatawan akan disambut dengan alunan gamelan.
Bagian selanjutnya yang akan dilalui para wisatawan adalah Pringgitan. Bagian ini merupakan area pemisah antara Pendapa Ageng dan Dalem Ageng. Di tempat ini, para pengunjung akan melihat lukisan para penguasa Mangkunegaran, mulai dari Mangkunegara VII, VIII, dan IX beserta istrinya yang merupakan lukisan Basuki Abdullah.
Pada bagian Dalem Ageng, para pengunjung dilarang memotret apa pun. Sebab, di sini terdapat koleksi Pura Mangkunegaran, seperti tempat sesaji untuk Dewi Sri, perhiasan, keris, medali, hingga harimau yang diawetkan.
Selanjutnya, para pengunjung akan menjelajahi taman Bale Warni. Konon, taman ini merupakan tempat para putri keturunan Mangkunegaran beraktivitas. Jika putri keturunan di Bale Warni, para putra keturunan akan beraktivitas di Bale Peni.
Baca Juga: Kilas Balik Ternchem: Band Rock Pertama Indonesia Asal Solo yang Seangkatan The Beatles
Bale Peni ini menjadi area privat, sehingga para pengunjung dilarang memasuki kawasan tersebut. Para pengunjung akan dibawa ke tempat selanjutnya, yakni Pracimoyoso. Pada bagian ini, wisatawan akan dapat melihat kursi berlapis emas, tempat keluarga Mangkunegaran berkumpul.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Berdayakan Masyarakat Peternak Disabilitas, Kandang Merah Putih Bisa Tingkatkan Produksi
-
Lumbung Ternak Jateng Makin Mantap, Ahmad Luthfi Soroti Gebyar Kontes Sapi di Boyolali
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
Potensi Besar, Kadin Boyolali Dorong Investor Masuk untuk Tingkatkan Perdagangan