Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 01 Juli 2022 | 17:37 WIB
Pengunjung sedang melihat foto-foto Solo tempo dulu di Museum Pers Nasional Solo.[suara.com/ari welianto]

SuaraSurakarta.id - Kota Solo merupakan salah satu kota bersejarah. Banyak situs-situs bersejarah yang ada di Kota Solo

Mulai dari masa kerajaan, kolonialisme hingga masa perjuangan dan kemerdekaan bangsa Indonesia. 

Masyarakat pun bisa melihat-lihat suasana, bangunan, sudut-sudut Kota Solo tempo dulu lewat Solo.

Ada puluhan foto-foto Solo tempo dulu yang dipamerkan di Monumen Pers Solo. Pameran sendiri mulai digelar 30 Juni 2022 hingga 31 Juli 2022. 

Baca Juga: Putri Raja dari Keraton Ini Mengaku Sedih Ditolak Bertemu Dengan Ayahnya Sendiri

Lewat foto-foto Solo tempo dulu, masyarakat bisa melihat suasana dan sudut-sudut Solo pada masa dulu.

Tidak hanya itu, masyarakat bisa melihat bangunan-bangunan di Solo tempo dulu. Bahkan bangunan-bangunan tersebut ada yang masih kokoh berdiri hingga sekarang.

Dalam pameran foto Solo Tempo Dulu ini, ada foto-foto yang ditampilkan merupakan foto langka. Bahkan ada dalam objek foto yang sekarang sudah menjadi bagian dari sejarah, karena sudah tidak bisa lagi disaksikan langsung.

"Sangat bagus, saya bisa melihat Solo zaman dulu seperti apa. Keren pokoknya," ujar pengunjung, Triawati, Jumat (1/7/2022).

Menurutnya, dengan foto-foto Solo zaman dulu ini bisa melihat perkembangan Kota Solo dari masa ke masa. 

Baca Juga: Miris! Putri Keraton Kasunanan Surakarta ini Dilarang Bertemu dengan Ayahnya Sendiri

Jadi tahu suasana atau bangunan Solo zaman dulu dengan sekarang. Karena ada suasana atau bangunan yang sudah berubah.

"Kalau bisa sering-sering digelar, jadi biar tahu. Koleksi yang dipajang lebih banyak lagi," kata dia.

Sementara itu Kepala Monumen Pers Nasional Solo, Widodo Hastjaryo mengatakan pameran foto Solo tempo dulu ini hadir sebagai media bagi masyarakat untuk mengingat kembali tentang gambaran Kota Surakarta pada awal-awal abad ke-20 atau sekitar tahun 1900.

"Pameran ini menampilkan foto-foto kuno Kota Surakarta, yang sebagian besar koleksi KITLV," terang dia.

Selain sebagai media nostalgia, pameran foto ini diharapkan dapat menggugah masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya serta cagar budaya di Kota Solo.

Seiring perkembangan zaman, lanjut dia, Kota Surakarta tidak hanya menjadi kota kerajaan tapi juga berkembang sebagai kota modern. 

Perkembangan Solo sebagai kota modern terjadi pada era pemerintahan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) X.

Pembaharuan luar biasa terhadap kota mulai dilakukan pada tahun 1904, ketika munculnya instalasi listrik tenaga disel yang dipasang di dekat Stasiun Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) Purwosari.

"Sejak saat itu pelayanan kepentingan umum di Surakarta berkembang semakin pesat. Pemerintah Hindia Belanda, Keraton Kasunanan Surakarta, dan Kadipaten Mangkunegara bersama-sama banyak fasilitas," ungkap dia.

Fasilitas-fasilitas tersebut seperti, hotel, sarana perairan, jembatan, taman, tempat hiburan benteng, hingga sekolah. Itu semua untuk Surakarta sebagai kota modern.

"Beberapa bangunan tersebut masih ada dan lestari. Tapi tidak sedikit juga bangunan-bangunan itu telah berubah bentuk dan fungsinya," tegasnya. 

Kontributor : Ari Welianto

Load More